Kasus kematian seorang pelajar, Afif Maulana (13) yang diduga tewas akibat dianiaya oknum kepolisian, menarik perhatian pemerhati anak. Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto mulai angkat bicara.

Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Kak Seto mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus kematian Afif dengan transparan. Di samping itu, dia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pelajar 13 tahun itu dalam tragedi Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.

| Baca Juga : Komisi III DPR RI Akan Ke Sumbar, Dalami Kasus Kematian Afif Maulana

“Kami, saya, dan teman-teman dari LPAI mendesak agar aparat kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini dengan transparan, terbuka, dan mohon tidak ada yang ditutup-tutupi,” kata Kak Seto dalam video unggahan di Instagram, Jumat (5/7).

Dia menyampaikan, sejak awal LPAI Sumatra Barat telah bergerak memberi pendampingan kepada pihak keluarga Afif untuk mengusut kasus ini.

Tidak hanya di situ, Kak Seto menyatakan akan turun langsung ke Padang dalam waktu dekat. “Dalam waktu dekat, saya juga akan segera merapat ke Sumatera Barat untuk ikut mendampingi teman-teman dari LPAI Sumatera Barat dalam mengusut tuntas kasus ini,” ujarnya.

Dia menegaskan, LPAI sepenuhnya berpihak kepada korban dan keluarga korban. Ia kembali mendesak pihak kepolisian untuk bekerja secara profesional dalam pengungkapan kasus dengan terang benderang.

“Kami prihatin dan mendesak aparat kepolisian betul-betul mengungkap kasus ini dengan terang benderang,” ucap dia.

Sebenarnya, sudah banyak pihak yang mendesak Polda Sumbar untuk menangani kasus kematian Afif Maulana secara transparan. Terbaru, Komisi III DPR RI yang merupakan badan legislatif negeri ini juga ikut turun dalam mengusut kasus tersebut.

| Baca Juga : Kematian Afif Maulana Direkayasa, Kapolda Sumbar Beri Bantahan

Komisi III DPR RI bahkan berencana melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Padang, Sumatera Barat (Sumbar) untuk mendalami penyebab pasti kematian Afif Maulana (13) yang diduga mendapat tindak penganiayaan dari oknum kepolisian.

Rencana kunker tersebut, disampaikan oleh Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. 

Tags:

Leave a Reply