Mereka memperoleh rumah kominka tradisional di sebuah desa di pegunungan Nagano setelah sebagian dari rumah itu runtuh karena salju yang tidak dibersihkan, sementara pemiliknya yang sudah lanjut usia.

Namun, biaya untuk mengembalikan properti tersebut ke kondisi semula sangat besar, Sakata memperingatkan, yang masih bergulat dengan proyek kominka.

| Baca Juga: Panas Ekstrem di Asia Tenggara, 30 Warga Thailand Meninggal

“Saat ini ada banyak hype, khususnya di kalangan orang asing, mengenai rumah pertanian raksasa di Jepang yang tersedia dengan harga sangat murah atau gratis. Namun ini merupakan komitmen yang sangat besar dan tidak banyak kontraktor yang dapat memperbaikinya,” katanya.

“Dalam 10 tahun kita bisa melihat banyak Akiya milik asing,” sambungnya.

Namun demikian, minat wisatawan asing untuk menginap di akomodasi tradisional Jepang cukup tinggi, dengan permintaan yang saat ini melebihi pasokan.

Yen yang berada pada titik terendah dalam beberapa dekade terhadap mata uang utama telah membantu mendorong ledakan pariwisata, dengan rekor 3 juta pengunjung luar negeri pada bulan Maret.

| Baca Juga: Konser Taylor Swift The Eras Tour Jadi Penggerak Ekonomi Negara yang…

Jepang bukanlah satu-satunya negara yang bergulat dengan dampak demografis. Di negara tetangga, Korea Selatan, angka kelahiran per perempuan turun ke rekor terendah 0,72 pada tahun lalu, bahkan jauh di bawah angka 1,26 yang dicatat Jepang pada tahun 2022.

Singapura dan Taiwan juga turun di bawah satu anak per perempuan, sementara angka kesuburan di AS juga turun di bawah satu anak per perempuan pada titik terendah dalam satu abad. (*)

Tags:

Leave a Reply