Sebagai orang Asia yang menjunjung tinggi adat ketimuran, tabu rasanya untuk menceritakan persoalan pribadinya kepada publik. Sehingga dia sangat berhati-hati dalam menyampaikannya kepada media.

Kisahnya berjuang memiliki anak, baru dua kali diceritakannya ke publik. Pertama saat ulang tahun TAFF ke-15, tepatnya pada Oktober 2015.

Di sana dia menyampaikan sedikit pidatonya sembari menyemangati para pejuang garis dua. “Hanya ibu-ibu dengan keadaan yang sama yang akan tahu apa yang kami alami: kerinduan untuk memiliki bayi.”

“Disaat wanita lain beruntung bisa memilikinya secara alami, tetapi kami diuji dengan cara lain, dan kami tidak pernah menyerah.”

“TAFF dibentuk untuk membantu ibu yang memiliki nasib sama dan menyokong secara finansial dan motivasi terus menerus,” tambahnya.

Ratu Azizah saat menemani Raja Abdullah dinas. (Dok. MAX MUMBY/ INDIGO/ GETTY)

| Baca juga: Cantiknya Anggota Royal Family Saat Berkerudung

Kedua, pada saat ditemui The Telegraph di London untuk membicarakan tekstil, dalam rangka London Craft Week. Acara yang berlangsung 9 Mei hingga 15 Mei itu akan memamerkan karya Komisi Tinggi Malaysia berupa Tenunan Sutra Royal Pahang tradisional.

Pasangan ini memiliki empat putra dan dua putri, semuanya bersekolah di sekolah bergengsi Inggris. Putra tertua mereka, Pangeran Bupati Pahang Hassanal (26), bersekolah di Sandhurst, Perguruan Tinggi Militer Kerajaan yang sama dengan Pangeran Harry menjalani pelatihan untuk menjadi Perwira Kadet.

“Yang satu mau jadi akuntan, yang satu mau jadi polisi,” tambahnya. Baik Raja dan Ratu berharap semua anaknya bisa bekerja turun langsung ke lapangan untuk mengetahui bagaimana kehidupan di dunia nyata. (*)

Tags:

Leave a Reply