
| Baca juga: Amber Heard Terbukti Berbohong Lagi! Merek Kosmetik Ini Jadi Kambing Hitamnya
Pukulan tambahan lainnya saat psikolog klinis, Dr. Shannon Curry yang disewa Johnny Depp menyatakan bahwa Amber memiliki dua gangguan kejiwaan sekaligus, yaitu Borderline Personality Disorder (BPD) dan Histrionic Personality Disorder (HPD).
Terakhir adalah ketika pengacara Johnny menguak kebenaran, jika uang penyelesaian perceraiannya sebesar $3,5 (Rp50,8 miliar) tidak benar-benar disumbangkan oleh Amber. Fakta ini jelas memukul kredibilitas wanita berambut pirang sebagai seorang filantropis.
Amber diduga hanya menyumbangkan $1,3 juta (Rp18,8 miliar), dan menggunakan Elon Musk, mantan pacarnya untuk menambal sebagian besar sisanya.
Kepala Operasi American Civil Liberties Union (ACLU), Terence Dougherty, membenarkan bahwa ‘hadiah’ yang diberikan Amber untuk donasi berasal dari Vanguard, perusahaan yang terkait dengan Elon Musk.

| Baca juga: Akhirnya Johnny Depp Beberkan Kebohongan Amber Heard. Apa Saja?
Nama Shane Communication tidak asing terdengar. Perusahaan yang dipimpin oleh David Shane ternyata pernah juga dipakai Johnny Depp beberapa tahun lalu.
Sementara mengetahui kabar pemecatan tim humas di tengah ketegangan, seorang pakar komunikasi krisis, Lis Smith berpendapat kepada NY Post, “Mengubah tim humas gara-gara pemberitaan utama adalah hal gila.”
Menurutnya jika memang Amber Heard yakin benar, dia tidak seharusnya bersikap gegabah dengan pecat tim humas.
Sebab narasi yang telah dibangunnya bertahun-tahun tidak akan dapat mengubah opini publik dalam tiga minggu ketika seseorang menuntutnya dalam sebuah kasus. (*)
Tags:amber heard Johnny Depp Precision Strategies Shane Communications