By: Nadhirul
29 May 2021

“Laporan terkonfirmasi selain kejahatan seksual yang berulang-ulang korbannya adalah sejak SMA di sana, tapi juga kejahatan fisik memukul, menendang, memaki termasuk kekerasan verbal termasuk kekerasan yang sifatnya ekonomi,” kata Arist.

“Mereka dibungkus untuk sekolah, tapi ternyata mereka dipekerjakan melebihi jam kerja dan menghasilkan uang yang banyak, tapi mereka tidak dapat imbalan yang layak,” jelasnya.

Baca juga: Julianto Eka Putra, Pendiri Sekolah Gratis di Kota Batu

Menurut Arist, ini adalah masalah yang menyedihkan. Pasalnya sekolah yang selama ini dibanggakan oleh Pemkot Batu dan Pemprov Jatim itu ternyata menyimpan segudang kejahatan terhadap anak. 

“Saya kira hari ini diterima SPKT Polda Jatim bagian dari penegakan hukum yang merasa dirugikan. KPAI menemani korban, paling tidak ada peningkatan hukum,” pungkasnya. (*)

 

 

Tags:

Leave a Reply