Meskipun hymenoplasty merupakan operasi kosmetik yang diakui, tindakan tersebut hanya bersifat simbolis dan tidak benar-benar mengembalikan keperawanan seseorang.
Lebih lanjut, Dr. Hana menjelaskan bahwa operasi keperawanan memiliki beberapa risiko, termasuk infeksi dan timbulnya jaringan parut.
Dokter tersebut juga mengatakan bahwa pasien dapat mengalami pendarahan ringan saat dan pasca operasi. Risiko lainnya adalah waktu penyembuhan yang tidak menentu serta perbedaan kepuasan pasien dengan hasilnya.
Hal itu hanya dapat diminimalisir jika pasien mengikuti prosedur tindakan yang sesuai dan memilih dokter bedah terbaik.
“Risiko ini dapat dikurangi jika dilakukan sesuai standar etika oleh dokter bedah terbaik,” ujar Dr. Hana kepada Jam Press. (*)
Tags:Hymenoplasty operasi hymenoplasty Operasi Keperawanan Ravena Hanniely Risiko Operasi Keperawanan