Kembali ke Dunia Nyata
Menurut Saskhya, pencegahan brain rot bisa dilakukan dengan cara sederhana: menerapkan screen time, menghindari gadget sebelum tidur, tidak berlangganan banyak aplikasi, dan memperbanyak aktivitas fisik.
“Membiasakan anak bermain di luar rumah bersama teman-teman efektif mencegah brain rot. Aktivitas itu menyehatkan tubuh, memperkaya interaksi sosial, membangun imajinasi, serta melatih regulasi emosi,” jelasnya.
Devinta Puspita Ratri, pakar linguistik Universitas Brawijaya, menambahkan paparan konten pendek membuat otak terbiasa bekerja instan.
“Anak jadi tidak sabaran, sulit fokus, dan kehilangan minat membaca. Itu efek langsung dari konsumsi digital berlebihan,” katanya.
| Baca Juga: Full Marathon Jadi Cara Healing Febby Rastanty
Sayangnya, banyak orang tua masih ragu melepas anak bermain di luar karena takut kotor atau sakit. Padahal, menurut Saskhya, masa kecil yang terlalu steril justru membuat anak kehilangan pengalaman penting.
“Kita tidak butuh taman bermain mewah atau alat permainan mahal. Sepeda tua, tali karet, atau kapur di trotoar sudah cukup. Anak hanya butuh ruang untuk jadi anak-anak,” ujarnya.
Saskhya menegaskan, bermain di luar bukan sekadar mengurangi waktu layar.
“Di luar rumah, anak belajar menghadapi risiko, membangun keberanian, menyusun strategi saat bermain, atau menahan diri saat kalah. Itu membentuk karakter kuat sekaligus tubuh sehat,” katanya.
Di tengah derasnya arus teknologi, ajakan bermain di luar bukan bentuk penolakan digital. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.
Tags:Brain Rot Kecanduan Gadget TikTok