“Melalui koleksi ini, pesan yang ingin disampaikan adalah setiap perempuan layak melangkah dengan penuh percaya diri, membalut dirinya dengan semangat, bukan sekadar gaya,” jelas Faustina, desainer di balik By Dree.
Debut Kyrra dalam JF3 membawakan tema Oasea, hasil kolaborasi desain dari nol yang memadukan warna-warna lembut dan siluet berani, mencerminkan keunikan dan keindahan batin perempuan.
Kemudian, dengan koleksi bertajuk Bayang, Saroengan memperkenalkan sarung dalam wajah yang modern dan hidup, bukan sekadar peninggalan budaya.
“Sarung adalah identitas yang terus bergerak, bukan hanya disimpan di lemari,” tegas pendirinya, Yaafi.
Label Senja Sore menampilkan koleksi Bara dengan warna merah dan hitam yang emosional, terinspirasi dari cinta yang membara namun juga tenang dalam keheningan.
“Ada cinta yang dalam dibawa dalam kesunyian,” kata pendiri Philant. Koleksi ini juga memanfaatkan wastra nusantara dari berbagai daerah di Indonesia.
| Baca Juga: Bijaksana, 5 Zodiak Ini Bersikap Dewasa Saat Menghadapi Masalah
Berbeda dari format fashion show konvensional, Future Loundry yang berbasis di Bali menampilkan pertunjukan bertema Raga, sebuah gabungan antara seni performatif dan mode yang menyentuh sisi emosional, fisik, dan spiritual penonton.
“Setiap segmen menghadirkan perjalanan emosional, di mana performer tidak hanya menampilkan pakaian, tetapi juga menghidupi maknanya,” ujar pendiri Ican Harem.
Dengan 39 look unisex, koleksi ini mempermainkan teknik seperti tie dye, bleaching, dan upcycling. Di tengah pertunjukan, penonton diajak hening dan merenung saat seluruh ruangan berakhir dalam diam.
“Kami bisa survive karena stay relevan. Kami tidak pernah pakai ads, semua gerakan organik, dari komunitas, musik, dan seni,” jelas Ican, menekankan kekuatan komunitas dan website dalam membangun brand global.
JF3 Fashion Festival 2025 tak hanya menampilkan tren dan estetika, tetapi juga menyentuh sisi terdalam manusia. Melalui karya para desainer dan kolaborasi artistik yang mendalam, festival ini berhasil menunjukkan bahwa fashion adalah bentuk lain dari bahasa cinta, spiritualitas, dan keberanian untuk menjadi diri sendiri. (*/ADV)
Tags:Fashion Festival JF3 2025