Penyakit katarak, masih menjadi momok terbesar gangguan penglihatan di dunia. Di Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) menyebut penyandang kebutaan berjumlah 1,6 juta orang, dengan sekitar 80 persen disebabkan oleh katarak.
Ketua Umum PERDAMI, Prof. dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K), M.Med.Ed. mengatakan, meski banyak ditemukan pada pasien berusia 50 tahun ke atas, sesungguhnya katarak tidak mengenal umur.
Sebab, katarak juga bisa terjadi karena kondisi-kondisi tertentu. “Semua orang bisa terkena katarak. Karenanya, kita harus melakukan sosialisasi dan edukasi yang masif kepada seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Budu menjelaskan, katarak membuat lensa mata menjadi keruh dan berawan. Awalnya tidak terasa mengganggu penglihatan. Namun lama kelamaan, dapat meluas hingga menutupi sebagian besar lensa mata sehingga menyebabkan penglihatan jadi kabur.
| Baca Juga: Dinkes Pemprov Jatim Bakal Gelar Operasi Katarak Gratis
Penyakit katarak kini bisa terjadi di kalangan generasi muda. Bahkan anak di bawah 20 tahun pun bisa terkena. “Kini, sering dijumpai juga pada usia muda di bawah 20 tahun atau yang disebut dengan istilah early onset cataract atau juvenile cataract,” lanjut Dr. Ahmad Ashraf Amalius, MPH, M.Kes, SpM(K).
Dokter Spesialis Mata lulusan Universitas Hasanuddin itu mengatakan faktor penyebab katarak yang pertama dapat muncul pada bayi baru lahir. Penyakit ini disebut sebagai katarak kongenital akibat infeksi TORCH atau toksoplasma, rubella, cytomegalovirus (CMV) dan herpes selama kehamilan.
Katarak juga disebabkan oleh pola gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok. Kebiasaan tersebut banyak mengandung radikal bebas yang mempercepat rusaknya sel dan proses degenerative atau penuaan termasuk lensa mata.
“Sering terkena sinar matahari langsung tanpa pelindung kacamata, topi atau payung, ditambah jarang makan sayur dan buah sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas juga jadi faktor katarak dapat mengenai kita,” jelas Ahmad.
| Baca Juga: Kenali Penyakit Katarak pada Anak-anak dan Penyebabnya
Meski bisa menyebabkan kebutaan, katarak sebenarnya sangat bisa direhabilitasi, yakni dengan cara operasi. Sayangnya, masih banyak penyandang katarak yang belum menjalani operasi karena tak sadar mengidap gangguan penglihatan ini.
Ahmad mengatakan bahwa masyarakat perlu meningkatkan kesadaran untuk memeriksakan matanya agar bisa mencegah meningkatnya angka kebutaan akibat katarak di Indonesia.
Tags:Bahaya Katarak Cara Mencegah Katarak katarak Operasi Katarak Penyakit Katarak