By: Wanda
5 April 2019

Via Vallen sudah membuktikan prestasinya dengan tampil di kancah internasional. Seperti baru-baru ini, Via berhasil membawa pulang piala dari ajang Bravo Music Awards 2019 di Rusia.

Meski begitu, tetap saja ada yang tak suka dengan keberhasilannya. Julukan ‘Ratu Cover’ yang disematkan oleh haters pada Via, tak bisa dengan mudahnya hilang.

Melalui Instagram Story-nya, Kamis (4/4), Via akhirnya buka suara. Menurutnya, tak ada yang salah dengan meng-cover lagu-lagu dari orang yang disukainya.

“Nyanyi’in lagu orang dihujat dibilang RATU COVER ( padahal cover itu sah sah aja, dan yang suka COVER di Indonesia ga cuma akuu, tapi buanyaaakkk ),” tulisnya.

Baca juga: Via Vallen Kenalkan Wayang di Ajang Penghargaan Musik Internasional

Penyanyi yang memiliki nama asli Maulidyah Oktavia ini berdalih, jika prestasinya tak hanya diraih dari meng-cover lagu. Ia pun mengaku mampu membuat lagu sendiri.

“Nyanyi’in lagu baru yg diciptain orang lain dibilang bukan lagunya sendiri ( padahal penyanyi ya tugasnya nyanyii bukan bikin lagu, meskipun ada beberapa yang bisa bikin lagu sendiri juga, termasuk saya dengan lagu JERIT ATIKU tahun lalu ),” terangnya.

“Sekarang release lagu sendiri, di produserin sendiri pun dihujat pula. Yang katanya plagiat ini lah, enakan ini lah itu lahh ( jadi bingung ini sing salah aku apa pikiran mereka yang hatinya udah kotor karena penuh dengan kebencian ya ??? ),” tambah Via.

Baca juga: Dinner Bareng, Via Vallen Bingung dengan Penampilan John Travolta

Di akhir pernyataannya, Via pun menyematkan pesan. Agar sebagai sesama, kita harus bisa menghargai karya orang lain. Ia pun hanya berharap, jika masyarakat dapat menghargai karyanya, dan memberikan kritik yang membangun.

“Aku gak maksa kalian buat suka sama karyaku kok. Setidaknya hargain aja karyaku yang kata kalian gak enak ini dengan cukup tidak usah di dengar aja, kalopun gak sengaja denger pengen ngomentarin, mbok ya kritik yang membangun aja biar aku bisa berkarya lebih baik lagi,” ungkap Via.

“Jangan malah alesan kritik tapi isinya kek orang yang dendam kesumat gitu. Alesannya ini negara demokrasi makanya bebas berpendapat, iya bebas tapi mbok ya bahasane sing enakk wong aslinya haters ae kok pake berkedok netijen biar aman tahh,” tambahnya.

Via pun kini kembali memberi pembuktian. Ia merilis lagu ciptaannya sendiri yang berjudul Ketika. Dalam dua hari, videonya di YouTube sudah ditonton lebih dari 2 juta kali. Ketika juga sudah di sukai oleh lebih dari 80 ribu pengguna. (*)

Tags:

Leave a Reply