Dengan adanya hidroponik itu, Khofifah berharap supaya para remaja putri selalu ingat akan kebutuhan zat besi dalam tubuhnya.
“Kalau ada hidroponik di halaman rumah masing-masing, ketika para remaja ini akan berangkat atau pulang sekolah, bahkan pagi kalau sebelum lihat tanaman yang mereka tanam sendiri itu belum lega. Itu yang nantinya akan menjadi habit para remaja,” ujar Khofifah.
Tak hanya itu, Khofifah juga mengapresiasi upaya pemerintah Kabupaten Situbondo untuk mengatasi anemia pada remaja putri. Mereka menerapkan penggabungan teknologi pangan dan pertanian.
“Seperti di Situbondo, daun kelor yang kaya zat besi dibikin menjadi jelly, sesuatu yang lebih disukai remaja,” ungkapnya. (*)
Tags:Anemia Hidroponik Khofifah Indar Parawansa