Sensor yang digunakan di sini termasuk PureCel, jenis baru yang diperkenalkan tahun 2016 lalu, untuk smartphone kelas menengah hingga kelas atas. Teknologinya diklaim mampu meningkatkan kualitas gambar meskipun menggunakan ukuran piksel yang lebih kecil (hanya 1 micron).

Selain itu, OmniVision OV20880 juga mendukung EIS, atau electronic image stabilization ketika merekam video. Hasilnya, selama proses perekaman dengan kondisi bergerak, hasil video bakal lebih stabil.

Foto: Asus Indonesia

Sedangkan untuk Untuk ZenFone 4 Selfie Pro, sensor kameranya lebih canggih lagi, Sony Exmor RS IMX362. Meskipun megapikselnya hanya 12MP dan ukuran sensornya hanya 1/2.55 inci, namun memiliki ukuran piksel 1.4 micron.

Makin besar ukuran piksel, makin banyak cahaya yang bisa ditangkap dan diproses di dalam sensornya. Hal itu juga didukung dengan bukaan lensa F1.8 serta fokus cepat Dual PDAF atau Dual Pixel.

Makin wah, ada kamera sekunder untuk foto selfie yang juga sama-sama menggunakan sensor Exmor RS IMX362 berlensa lebar 120 derajat, dan lapisan filter lensa 6 elemen untuk membuat foto selfie kalian makin akurat kualitas warnanya.

Fitur EIS untuk menstabilkan perekaman video, lampu kilat LED untuk foto selfie, kemampuan membuat foto portrait / bokeh, hingga merekam video pun didukung sampai kualitas 4K Ultra HD. Ada yang minat membuat video dengan kamera selfie sampai resolusi tinggi?

Jika kalian mencari smartphone kamera selfie terbaik 2018 sesungguhnya, ini satu-satunya pilihan yang kami rekomendasikan.

Vivo V9 / Vivo V5 Plus

Bicara foto selfie, tidak bisa lepas dari merek ini, dan rekan senegaranya, OPPO. Wakil terbarunya kami masukkan di sini, yaitu Vivo V9. Dijual dengan harga resmi Rp3.999.000, resolusinya mencapai 24MP (secara teknis, 23.79MP).

Sensornya tidak diungkapkan detailnya. Hanya disebutkan sensor CMOS BSI saja, dengan bukaan lensa F2.0. Yup, itu saja yang biasa dibeberkan Vivo (atau tenaga pemasarannya) ke konsumen. Padahal, ada cukup banyak hal menarik dari kamera depannya.

Foto: Vivo Indonesia