By: Azharul Hakim
4 November 2025

NYATA MEDIA — Pandji Pragiwaksono belakangan menuai kecaman dari masyarakat Toraja, suku di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan. Hal itu disebabkan lelucon yang ia lontarkan dalam pertunjukan stand up comedy 12 tahun silam.

Dalam potongan video yang beredar di media sosial, Pandji membawakan materi yang menyinggung tradisi pemakaman adat Toraja, Rambu Solo, dalam tur ‘Mesakke Bangsaku’ pada 2013.

Saat itu, komika 46 tahun tersebut menyoroti tingginya biaya pelaksanaan upacara Rambu Solo. Akibatnya, banyak warga Toraja jatuh miskin karena memaksakan diri menggelar ritual pemakaman tersebut.

“Di Toraja, kalau ada keluarga yang meninggal, makamin-nya pakai pesta yang mahal banget. Bahkan banyak orang Toraja yang jatuh miskin habis bikin pesta untuk pemakaman keluarganya,” ujar Pandji.

| Baca Juga : Pandji Pragiwaksono Pernah Alami Sleep Apnea, Begini Gejala dan Pengobatannya

“Banyak yang nggak punya duit untuk makamin, akhirnya jenazahnya dibiarin aja gitu… Jenazahnya ditaruh aja di ruang TV… Nonton apa pun di TV berasa horor,” lanjutnya.

Lelucon itu menuai protes karena dinilai tidak menghormati nilai budaya dan kepercayaan setempat. Pernyataannya itu bahkan berujung laporan polisi.

Meski lelucon tersebut terjadi 12 tahun silamm, Aliansi Pemuda Toraja melaporkan Pandji ke Bareskrim Polri atas dugaan penghinaan budaya pada Senin (3/11/2025).

Menanggapi kecaman itu, komika yang dikenal kritis terhadap kebijakan pemerintah itu akhirnya buka suara.

Pandji Pragiwaksono mengaku menerima banyak protes dan kemarahan dari masyarakat Toraja dalam beberapa hari terakhir terkait materi lawakan yang dinilai menyinggung budaya Toraja.

| Baca Juga : Terinspirasi Mobile Legends, Ikram Abidzar Rilis Single ‘Ratu Land of Dawn’

Ia menyebut telah membaca dan menampung seluruh kritik serta surat keberatan yang diterimanya.

Setelah dilaporkan, Pandji berdialog dengan Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rukka Sombolinggi. Dalam pembicaraan tersebut, Rukka menjelaskan secara mendalam tentang budaya Toraja, termasuk nilai dan maknanya.

“Dari obrolan itu, saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai,” kata Pandji lewat Instagram pribadinya pada Selasa (4/11/2025).

Saat ini, dua proses hukum tengah berjalan, yakni proses hukum negara setelah laporan ke kepolisian dan proses hukum adat yang harus diselesaikan di Toraja. Pandji pun siap menjalani kedua proses tersebut.

| Baca Juga : Gugatan Rp6 Triliun Justin Baldoni ke Blake Lively Dinyatakan Gugur

“Ibu Rukka bersedia menjadi fasilitator pertemuan antara saya dengan perwakilan dari 32 wilayah adat Toraja. Saya akan berusaha mengambil langkah itu. Namun bila secara waktu tidak memungkinkan, saya akan menghormati dan menjalani proses hukum negara yang berlaku,” ungkapnya.

Lebih lanjut, bintang film ‘Comic 8’ tersebut akan menjadikan kejadian itu sebagai pelajaran berharga untuk menjadi komika yang lebih baik.

Pandji juga berharap insiden itu tidak membuat para komika di Indonesia ragu untuk terus mengangkat isu-isu sosial, budaya, dan nilai-nilai bangsa dalam karya mereka.

“Yang penting bukan berhenti membicarakan SARA, tapi bagaimana membicarakannya tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan,” tuturnya. (*)

Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.

Tags:

Leave a Reply