By: Farah Yumna
4 November 2024

Sebelum dilatih menjadi pendeteksi organ satwa liar, tikus berkantong raksasa Afrika itu juga pernah dilatih untuk mendeteksi bakteri penyebab tuberkulosis alias TBC.

Di laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Eduardo Mondlane di Mozambik, salah satu tikus berama Tariq berhasil mengevaluasi 50 sampel liur manusia dalam waktu delapan menit.

Dia akan dimasukkan ke dalam kandang yang telah disediakan mangkuk berisi liur manusia, mengendusnya, lantas menggaruk lantai apabila dia menduga sampel tersebut positif mengandung bakteri.

Catia Souto, pelatih Tariq mengatakan bahwa tikus yang dia latih itu bisa mengevaluasi lebih banyak sampel dari pada teknisi lab dalam sehari. (*)

Tags:

Leave a Reply