By: Agnes
4 October 2024

Setiap orang tua pasti berharap anaknya lahir sempurna. Namun kenyataannya tidak selalu begitu. Ada anak yang terlahir berkebutuhan khusus, seperti pada penglihatannya.

Peran orang tua sangat dibutuhkan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus agar mereka kelak bisa diterima di masyarakat maupun lingkungan pekerjaan.

“Peran orang tua sangat penting. Sebab dengan pola asuh atau parenting yang benar dan sesuai, bisa menjadikan anak-anak tuna netra yang mampu beradaptasi dan berintegrasi di masyarakat,”jelas Ari Indrawati saat diskusi ‘Faktor Kunci Kesuksesan Tunanetra Bekerja di Sektor Formal’ di Jakarta, Kamis (3/10/2024).

“Sebaliknya, orang tua yang terlalu over protective justru akan melahirkan tunanetra yang takut,” imbuh Ari Indrawati.

| Baca Juga: Pentingnya Jaga Kesehatan Mental Penderita Kanker Payudara

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberdayakan dirinya lebih dulu sebelum mengasuh dan mendidik anaknya. Orang tua juga harus belajar bagaimana memberikan pendidikan yang pas bagi anak berkebutuhan khusus.

Salah satu caranya dengan bergabung di komunitas agar bisa saling sharing mengenai penanganan anak tunanetra.

“Sekarang ini malah lebih mudah dengan bantuan media sosial yang bisa diakses oleh siapapun. Saat ini juga banyak muncul organisasi maupun komunitas bagi orang tua yang anaknya tuna netra,” imbuh wanita yang juga Humas& Divisi Ketenagakerjaan Yayasan Mitra Netra.

Lewat komunitas, orang tua memungkinkan utnuk berbagi ilmu dan pengalaman. Seperti sharing tentang bagaimana mengajarkan anak membaca dan menulis huruf braille.

Bagaimana orang tua mengajarkan supaya anak tuna netra memiliki skill untuk bermobilitas dengan aman dan benar dengan menggunakan tongkat.

“Enggak apa-apa memakai tongkat, orang tua enggak usah malu kalau anak tunanetranya berjalan dengan tongkat. Karena itu justru membuat mereka aman,” ujar wanita berusia 60 tahun yang juga tunanetra.

| Baca Juga: Tips Mudah Mengatasi Kebiasaan Malas Minum Air Putih

Dia menambahkan, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tiga lembaga yang melakukan pendampingan untuk para tunanetra, yaitu Mitra Netra (Indonesia), Resources of the Blind (Filipina), dan Sao Mai Center (Vietnam), serta didukung oleh The Nippon Foundation menyebut, kualifikasi pendidikan saja tidak cukup untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.

Yosuke Ishikawa, Direktur Program The Nippon Foundation turut menambahkan, keterampilan interpersonal, komunikasi, dan lainnya, yang umumnya termasuk dalam pelatihan soft skill, menjadi salah satu faktor kunci membantu mereka mendapatkan pekerjaan.

“Oleh karena itu, pengembangan soft skill, yang sangat penting dalam mendapatkan pekerjaan dan mengembangkan karir, perlu ditekankan pada penyandang tunanetra sejak tingkat sekolah,” ujar Yosuke Ishikawa.

| Baca Juga: Mudah Dilakukan, 3 Jenis Olahraga Ini Bikin Awet Muda

Penelitian yang berlangsung selama kurang lebih enam bulan telah melibatkan 196 responden tunanetra dari ketiga negara, dengan 73% responden adalah individu yang telah berhasil mendapatkan pekerjaan dan 27% responden adalah mereka yang belum bekerja, atau yang pernah bekerja sebelumnya.

Kelompok usia yang diteliti lebih dari 90% tenaga kerja penyandang tunanetra saat ini berusia di bawah 45 tahun, sementara itu lebih dari 50% merupakan pekerja yang berada pada kelompok usia 26–35 tahun.

Latar belakang responden yang sudah bekerja didominasi bidang pendidikan 28% (pengajar), bidang sosial 16% (termasuk di LSM), bidang administrasi 16%, keterampilan memijat dan fisioterapi 15%, bidang teknologi informasi 8%, dan bidang keuangan 3%.

Berikut tips yang bisa dilakukan orang tua untuk mendidik anak berkebutuhan khusus.

  • Orang tua harus menerima kehadiran anak yang dipilih Tuhan menjadi tunanetra. Harus dipahami jika kondisi tersebut bukanlah pilihan anak atau orang tua sehingga hal terbaik yang harus dilakukan adalah menerima.
  • Mencari informasi apa yang harus dimiliki orang tua agar bisa mengasuh dan mendidiik anak ini sesuai dengan kebutuhan khusus mereka.
  • Berhimpun dalam organisasi dan komunitas dan bekerja sama dengan lembaga penyedia layanan khusus bagi orang tua dan anak sehingga bisa bertumbuh bersama.
  • Pendidikan yang tepat adalah kunci sehingga orang tua perlu sadari bahwa anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus memiliki kemampuan dan potensi yang juga perlu di gali dan di optimasi.
  • Melakukan pengasuhan dengan psikologi positif didukung dengan niat untuk selalu dekat dengan anak dan memberikan kebutuhan yang tepat dan sesuai. (*)
Tags:

Leave a Reply