By: Farah Yumna
4 September 2025

Namun di balik catatan gemilang itu, Scaroni pernah hampir kalah oleh dirinya sendiri. Saat SMA, dia mengalami gangguan makan yang membuat tubuhnya rapuh. Dari sana, dia belajar bahwa nutrisi adalah kunci performa atlet.

”Itu terjadi ketika saya tidak makan cukup. Saya cedera, lalu dibantu seorang ahli gizi. Dari situlah saya sadar betapa pentingnya makanan,” kenangnya seperti dilansir dari Voice Sport.

Sejak itu, dia menekuni ilmu dietetika hingga resmi menjadi ahli gizi terdaftar.

”Makan lebih banyak membuat saya lebih kuat dan lebih cepat. Dari situ saya paham betapa vitalnya peran nutrisi bagi atlet,” tegasnya.

| Baca Juga : Lee Ki Yong, Top Model Korea Selatan Kini Jadi Pegawai Restoran

Kini Scaroni tidak hanya dikenal sebagai juara dan pemegang rekor, tetapi juga suara yang memperjuangkan kesadaran gizi dan representasi olahraga inklusif. Ia sering memberi pesan sederhana namun kuat untuk generasi muda.

”Makanlah lebih banyak, lalu lihat waktu dan kecepatanmu. Tubuhmu mesin yang luar biasa. Beri ia bahan bakar yang tepat, ia akan membawamu lebih jauh,” ujarnya.

Bagi Susannah Scaroni, balap kursi roda bukan sekadar olahraga, melainkan cara menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah akhir. Dengan kursi roda, ia justru menemukan jalannya menuju puncak dunia. (*)

Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di InstagramTikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.

Tags:

Leave a Reply