Pernyataan Monita didukung Sigit Pramono, Founder Jazz Gunung. Tantantangan utama yang dihadapi para penampil adalah cuaca. Mengingat ini digelar di alam terbuka, bahkan di ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut.
“Suhu bisa mencapai 6 hingga 7 derajat Celsius. Jadi memang tidak mudah untuk tampil disini, fisik juga harus prima,” ungkap Sigit Pramono.
| Baca Juga: Profil Muhammad Rayyan Alkadrie, Pesinetron yang Peras Pacar Sesama Jenis
Andy F Noya Advisor Jazz Gunung Indonesia menambahkan, Jazz Gunung mengajak kolaborasi jenis musik yang lintas genre.
“Kalau kita melihat yang paling sukses menurut saya ketika kita mengundang Didi Kempot dan respon yang cukup mengagetkan, dimana penonton menyanyikan semua lagu-lagunya yang di aransemen oleh Djaduk Ferianto kala itu. Lagu-lagu di nyanyikan Didi Kempot bersama-sama penonton dalam suasana dingin dengan aransemen musik Jazz,” kenang Andy.
Dengan semangat kolaborasi lintas gendre, maka penampilpun akan dibuat beragam. Untuk seri pertama, BRI Jazz Gunung berlangsung 18-20 Juli 2025 di Amphitheater Jiwa Jawa Resort Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.
Line up dari dalam negeri yang akan tampil adalah Emptyyy, Jamie Aditya, Kua Etnika, RAN, dan Karimata. Selain itu, tampil pula Chagall, musisi wanita asal Belanda yang mengusung musik elektronik.
Sementara untuk seri kedua, Slseries kedua pada 25-26 Juli 2025 di Amphitheater Jiwa Jawa Resort Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Line up dari dalam negeri yang akan tampil adalah Monita Tahalea, Tohpati Ethnomission, Bintang Indrianto, Lorjhu’, Natasya Elvira, dan Sal Priadi. Selain itu, ada juga musisi asal Perancis, Rogue.
Selain di Bromo, seri ketiga pada Agustus digelar di Ijen, dilangsungkan di Amphitheater Taman Gandrung Terakota, Banyuwangi. (*)
Tags:Bernyanyi di alam terbuka Indonesian Idol Jazz Gunung Monita Tahalea Penyanyi Jebolan Indonesian Idol