By: Padnya
4 March 2025

”Latihannya setiap hari meliputi pull up, squat. Spesifik di bagian lengan dan tungkai. Biasanya saya. Kemudian latihan tekniknya di wall (Dinding panjat tebing, red) melakukan pengulangan pemajatan. Memanjat itu resikonya dua, kepleset atau nggak nyengkram gitu lepas cengkramannya. Makanya kalau mau panjat tebing harus pakai bubuk kapur magnesium. Itu bisa mengurangi atau menghilangkan keringat,” imbuhnya.

| Baca Juga: Cerita Gerry Utama Temukan Fosil Kayu Berusia 130 Juta Tahun di Antartika

Setelah lulus SMA, Veddriq semakin menyeriusi panjat tebing. Dia sempat mendapat medali perunggu di Kejurnas 2016. Hingga masuk pelatnas Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) kota Pontianak tahun 2018.

”Latihan di pelatnas setiap hari. Hari minggu libur. Tapi saya jarang keluar, saya pakai buat istirahat. Kalau makanan yang pasti harus bernutrisi mengandung vitamin, protein dan ngak boleh sembarang makanan jajan-jajan di luar. Daging, terus ayam, telur, sayur-sayuran, kadang juga ikan. Terus kalau menu-menu yang kurang menyehatkan itu kita hindarin. Minuman manis saya agak ngurangin lebih ke air putih aja,” paparnya.

Dengan usaha dan beban latihan yang cukup keras, kemampuan Veddriq tidak hanya diakui  di nasional tetapi juga Internasional.

Tahun 2018, dia mendapat medali perunggu di Seri Kejuaraan Dunia ISFC Rusia. Mencatatkan raihan medali emas tiga kali berturut-turut di Kejuaraan Dunia ISFC AS tahun 2021, ISFC Swiss 2021, dan IFSC Seoul 2022. Peraih Medali Perak di Sea Games 2022 Hangzhou. Serta medali emas di Olimpiade Paris 2024. Dan Gelar Athlete of The Year 2024 melengkapi prestasi-prestasi itu. (*)

Tags:

Leave a Reply