Meisya juga kerap menambahkan bahasa percakapan sehari-harinya dengan Bambang saat mendongeng. Tidak lupa saat bercerita Meisya juga selalu menatap mata anak bungsunya itu.
Stimulasi Tepat
Dalam kesempatan itu, psikolog klinis Ratih Ibrahim MM yang juga menjadi pembicara mengungkapkan, mendongeng adalah kegiatan stimulasi tepat dan asyik untuk mengoptimalkan seluruh dimensi tumbuh kembang anak.

Usia toddler dan prasekolah merupakan periode sensitif, sekaligus kritis bagi perkembangan buah hati. ”Dalam waktu ini, perkembangan anak terjadi begitu cepat, yaitu delapan puluh persen. Sementara periode sensitif mengarah pada kapasitas kuat untuk menyerap dan belajar berbagai hal baru,” terang Ratih.
Mendongeng bermanfaat mengurangi stres pada anak, membuatnya merasakan emosi bahagia, merasa dicintai, serta tidak merasa kesepian. Ini akan menjadi pondasi perkembangan kognitif, merangsang daya imajinasi dan kreativitas anak, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan meningkatkan kecerdasan moral.
Selain itu mendongeng juga menjadi dasar kemampuan anak untuk berinteraksi sosial dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Tentunya juga untuk meningkatkan kemampuan berbicara, memberi kosa kata dan pengetahuan baru, serta merangsang minat baca anak. ”Aktivitas mendongeng ini akan mempererat hubungan orangtua dan anak-anak yang akan menorehkan kenangan manis untuk mereka nantinya,” kata Ratih.*hen
Tags:Meisya Siregar