16-20 Jam Sehari
Dalam pernyataannya setelah bebas dari kelompok jaringan penipuan online, Huang mengaku dibawa ke sebuah kompleks bernama Kaixuan di Myanmar. Di situ dia dicukur dan dilatih melakukan skema penipuan telekomunikasi. Dia harus bekerja selama 16 hingga 20 jam sehari.
Namun dia gagal menipu korban. Sehingga para manajer di kompleks itu sering memukul pinggangnya dengan tongkat besi dan menampar telinganya.
Empat bulan Huang berada di Kaixuan. Akibat penyiksaan itu, dia menjadi tuli dan berat badannya turun lebih dari 10 kilogram. Pemimpin komplotan itu kemudian memutuskan membebaskan Huang jika keluarganya dapat memberikan kompensasi karena telah membayar 100 ribu Yuan kepada Zhou.
| Baca Juga : Gempa Guncang Myanmar dan Thailand, 81 Orang Dilaporkan Terjebak Reruntuhan
Dengan bantuan Kamar Dagang Chaoshan di Myanmar yang menegosiasikan uang tebusan, pemimpin komplotan itu setuju dengan angka 350 ribu Yuang. Huang kembali ke Tiongkok pada Juni lalu.
Tanggal Rahasia
Pacarnya ditangkap sekembalinya ke Tiongkok setelah liburan di Thailand selama 10 hari. Kasus ini awalnya dijadwalkan disidangkan akhir Juli lalu. Tapi ditunda hingga tanggal yang dirahasiakan.
Menurut saudari Haung, petugas polisi menyebukan jika kasus itu pelik karena sulit mengumpulkan bukti di negara asing. ”Adik lelaki saya sedang jatuh cinta. Dia dicuci otaknya oleh pacarnya,” kata saudari Huang.
”Gadis itu baru 17 tahun. Siapa yang bisa membayangkan dia akan melakukan hal-hal jahat seperti itu?’ lanjutnya.
Selama empat bulan, Huang dibiarkan setengah kelaparan dan dipukuli habis-habisan hingga mengalami masalah pendengaran. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.
Tags:Myanmar Penipuan Online pilihan Tiongkok