Siswa SMPN 2 Kota Batu, RKW, di Kota Batu tewas usai dikeroyok oleh 5 teman sekolahnya. Penyebab pengeroyokan, korban berusia 14 tahun itu menolak saat diminta untuk mencetak atau nge-print tugas.
Kini kelima pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni AS (13), MI (13), KA (13), MA (13), dan KB (13). Mereka ditangkap karena telah membuat siswa di Batu itu tewas setelah dikeroyok.
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, membeberkan peristiwa ini bermula pada hari Rabu (29/5), sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu korban dijemput oleh KA (13) menuju ke tempat kejadian di Jalan Cempaka, Desa Pesanggrahan dengan menggunakan sepeda motor. Di lokasi tersebut para pelaku sudah menunggu.
| Baca Juga : Sempat Koma, Pelajar di Situbondo Jadi Korban Penganiayaan hingga Tewas
Penganiayaan tersebut dilakukan dengan cara memukul korban secara bergantian. Para pelaku memukul di bagian kepala, punggung, dan perut korban. Setelah kejadian itu korban diantar sampai di SPBU Lahor.
Akibat pemukulan itu korban mengeluh sakit pada bagian kepala belakang dan mual pada orang tuanya. Sehingga pukul 10.00 WIB, korban dinyatakan meninggal usai sempat dibawa oleh orang tuanya ke RS Hasta Brata.
Berdasarkan hasil visum, korban mengalami retak pada batok kepala bagian kiri, sehingga mengakibatkan pendarahan dan penggumpalan darah di otak.
| Baca Juga : Empat Tersangka Penganiayaan saat Ibadah Doa Rosario
“Motif inisial MA karena tersinggung oleh korban diminta untuk mencetak atau nge-print tugas pada malam hari tapi tidak mau. Akibat tersinggung tersebut maka MA mengajak teman-temannya untuk melakukan penganiayaan terhadap korban,” jelas Oskar saat konferensi pers, Sabtu 1 Juni 2024.
Kini kelima pelaku terancam Pasal 80 ayat 3 junto pasal 76 huruf C undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016, dengan ancaman hukuman pidana.
Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu mengaku pihaknya bakal melakukan evaluasi di lingkungan sekolah. Hal ini dikatakan Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.
Dia mengatakan peranan keluarga dan masyarakat setempat sangat penting untuk mengawasi anak-anak untuk mencegah hal tersebut terulang.
“Tentunya kita akan terus melakukan evaluasi baik itu di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga. namun beban ini kan bukan hanya beban pemerintah, melainkan juga masyarakat,” kata Aries saat hadir di konferensi pers itu.
| Baca Juga : Polisi Ungkap Motif Pelaku Penganiayaan Anak Selebgram Aghnia Punjabi
Menurutnya peristiwa ini menjadi pukulan yang sangat berat bagi pemangku kepentingan di Kota Batu. Oleh karena itu pihaknya memberikan dukungan penuh atas proses hukum yang ditetapkan oleh Polres Batu dalam kasus pengeroyokan ini.
“Peristiwa ini sangat berat buat kami, baik pemerintah maupun aparat penegak hukum karena pelaku masih di bawah umur. Tentunya pihak kepolisian dan kejaksaan akan bergerak cepat menuntaskan persoalan, kami mendukung hal itu,” ungkapnya.
Dia juga memastikan Pemkot Batu akan memberikan pendampingan kepada kelima pelaku. “Anak yang berhadapan dengan hukum, akan kita berikan pendampingan. Kami tidak ingin anak putus sekolah walaupun dalam proses hukum. Biar bagaimanapun itu adalah hak pendidikan mereka yang harus didapatkan,” jelasnya. (*)
Tags:Pengeroyokan siswa Pengeroyokan siswa Batu Siswa Batu Siswa Batu tewas Siswa Dikeroyok Siswa Tewas Dikeroyok