By: Alva Reza
3 June 2024

Korea Utara kembali menerbangkan ratusan balon yang mengangkut sampah ke Korea Selatan pada Minggu (2/6). Aksi ini merupakan yang kedua, menyusul aksi serupa yang telah dilancarkan Korut beberapa hari yang lalu.

Pada aksi sebelumnya, Korut menyatakan, bahwa aksi itu merupakan balasan dari kampanye para aktivis Korsel yang mengirim balon berisi selebaran anti-Korut ke negara mereka.

Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada Minggu (2/6), sekitar 600 balon yang diterbangkan dari Korut telah ditemukan di beberapa bagian Korsel pada Sabtu malam dan Minggu pagi. Balon-balon tersebut diketahui membawa puntung rokok, potongan kain, kertas bekas, hingga vinil. Namun, tidak ada zat berbahaya yang ditemukan.

“Sekitar 20 hingga 50 balon bergerak per jam di udara dan turun di Seoul, Provinsi Gyeonggi, Provinsi Chungcheong Utara, dan Provinsi Gyeongsang Utara,” kata seorang pejabat Staf Gabungan Korsel yang tidak mau disebutkan namanya, dikutip dari kantor berita Yonhap News.

| Baca Juga: Ratusan Balon Berisi Sampah dan Kotoran Dikirim Korut ke Korsel

Militer menyarankan masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap benda yang jatuh. Mereka diimbau untuk tidak menyentuh benda yang diduga berasal dari Korut dan segera melapor ke kantor militer atau polisi.

Kendati demikian, sejauh ini belum ada laporan terkait korban yang ditimbulkan oleh balon-balon tersebut. Kantor berita Yonhap melaporkan, sekitar pukul 10:20 hari Minggu, kaca depan kendaraan yang diparkir di luar sebuah vila di Ansan, sekitar 28 kilometer di selatan Seoul, ditemukan pecah tertimpa balon yang mengangkut sampah.

Di Seoul, pemerintah kota menulis peringatan yang mengatakan bahwa benda tak dikenal yang diduga diterbangkan dari Korut telah terdeteksi di langit dekat kota. Militer pun segera menanggapi hal tersebut.

Selain itu, peluncuran balon oleh Korut ini telah menambah serangkaian langkah provokatif yang dilakukan Korut baru-baru ini. Itu mencakup peluncuran satelit mata-mata yang dikabarkan gagal. Serta rentetan peluncuran rudal jarak pendek yang disebut dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan Korut dalam menyerang Korsel secara preemtif.

| Baca Juga: Park Jung-oh, Pembelot Korea Utara Kirim Beras dalam Botol untuk Warga Miskin Negaranya

Pasca serangan balon pertama beberapa hari lalu, militer Korsel mengerahkan tim tanggap kimia dan pembersihan bahan peledak. Tim tersebut dikerahkan untuk membersihkan puing-puing dari sekitar 260 balon yang ditemukan di berbagai bagian negara dari Selasa malam hingga Rabu (29/5/2024).

Militer Korsel mengatakan, balon-balon itu membawa berbagai jenis sampah dan kotoran. Namun tidak ditemukan kandungan zat berbahaya seperti bahan kimia, biologis atau radioaktif. Beberapa balon ditemukan telah dipasangi pengatur waktu yang dirancang untuk mengeluarkan kantong sampah di udara.

Dalam sebuah keterangan pada Rabu lalu, Kim Yo Jong, saudara perempuan Kim Jong Un, memberi pernyataan melalui media pemerintah KCNA. Kim Yo Jong mengatakan, bahwa balon yang dikirim Korut itu merupakan respons atas kampanye selebaran anti-Korut dari aktivis Korsel.

Melalui keterangan pernyataan yang sama, Kim Yo Jong juga menegaskan, bahwa Korut tidak akan segan-segan membalas puluhan kali lipat dari jumlah balon yang telah dikirim oleh aktivis Korsel ke negaranya.

| Baca Juga: 6 Artis Ini Ternyata Bucinnya Hyun Bin. Ada Idolamu?

Akibat aksi itu, Kementerian Unifikasi Korea Selatan pun memperingati Korut untuk segara menghentikan provokasi tersebut. Termasuk peluncuran rudal dan tindakan lainnya. Jika tidak, Korut disebut akan menghadapi konsekuensi balasan dari Korsel.

Sementara itu, militer Korsel mengatakan bahwa mereka tidak akan menembak jatuh balon. Hal itu disebabkan oleh kekhawatiran akan terjadinya kerusakan atau kemungkinan bahan berbahaya yang terdapat pada balon.

Menembak balon di dekat perbatasan juga dikhawatirkan akan berisiko memicu pembalasan dari Korut di saat ketegangan meninggi.

“(Kami) memutuskan yang terbaik adalah membiarkan balon jatuh dan memulihkannya dengan aman,” kata Lee Sung Joon, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Kamis (30/5/2024). (*)

Tags:

Leave a Reply