World Council for Preventive, Regenerative and Anti-Aging Medicine (WOCPM) dan World Council of Stemcell (WOCS) ternyata dipimpin oleh Profesor cantik asal Indonesia, Prof. dr. Deby Vinski , MSc, Ph.D.
Wanita kelahiran Makasar ini dinobatkan sebagai Presiden WOCPM yang merupakan badan akreditasi anti-aging dunia beranggotakan 74 negara yang berpusat di Paris, Prancis, sejak Januari 2013. Dan pada 10 Desember 2021 di Monte Carlo, Monako, ia terpilih sebagai Presiden dari WOCS, yang merupakan organisasi stem cell dunia yang berkantor pusat di Geneva, Switzerland.
Indonesia terpilih menjadi presiden organisasi profesi tersebut, berkat kinerja Prof. Deby yang terus menyosialisasikan anti aging baik di Indonesia maupun dunia.
Wanita berusia 55 tahun ini sangat gigih memasyarakatkan kedokteran anti aging kepada masyarakat Indonesia agar hidup sehat, karena kesehatan yang utuh well-being atau wellness sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Deby mengatakan anti aging itu tidak hanya seputar kecantikan, melainkan juga meliputi seluruh kesehatan tubuh.
“Manfaat anti aging medicine bagi kesehatan untuk meremajakan kembali organ-organ tubuh yang sudah rusak dengan terapi hormon. Terapi hormon yang ada dalam anti aging medicine, dapat memperbaiki keseimbangan hormon yang ada di tubuh, sehingga fungsi organ tubuh dapat kembali normal atau berfungsi dengan baik,” kata wanita yang mendapatkan gelar Professor anti aging dari EFHRE International University (EIU), Barcelona, Spanyol pada 28 Juni 2018 itu.
Sebagai profesor anti aging pertama di dunia, ia memanfaatkan keilmuannya untuk membangun bisnis kesehatan dan kecantikan. Ia adalah sosok yang berhasil mengembangkan pusat anti aging dunia yang dimulai pada 2016 lalu,
Selain itu, Ia juga aktif dan fokus di bidang stem cell baik di dalam maupun di luar negeri. “Stem Cell ini telah digunakan untuk terapi pada hampir 80 tipe penyakit dengan lebih dari 35 ribu transplantasi termasuk terapi berbagai kelainan darah, thallasemia dan dan kelainan sistem imun,” ujarnya.
|Baca Juga: Tips dan Trik Penanganan Kucing Ketika Sakit Oleh Drh Khoirul Inayah
Ia merupakan pemilik dan pemimpin perusahaan Bank Tali pusat di Indonesia yang bernama Celltech Stem Cell Centre (CSC). CSC satu-satunya pusat stem cell yang sudah menerapkan sistem closed system.
“Kami menerapkan metode closed system berbasis digital sehingga sel yang dihasilkan kualitasnya lebih terjamin dan akurat, mengurangi risiko kontaminasi dari hal yang tidak terduga, minimal terjadinya human error,” ujar wanita kelahiran Makasar, 9 November 1967 itu.
Pada 27 April 2022, ia menjadi wakil ketua Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI). Prof. Deby juga selalu mendukung hadirnya organisasi masyarakat kedokteran di tiap negara, termasuk Indonesia. Juga institusi pendidikan yang mendukung kedokteran pencegahan bahkan menyediakannya di universitas. Menurutnya, dengan tubuh sehat, pikiran sehat, ide kreatif yang positif, maka akan muncul power of brain.
Pimpin Event WOCPM Reborn dan WOCS Meeting 2023

Baru-baru ini Prof. Deby memimpin event akbar dari World Council for Preventive Regenerative and Anti–Aging Medicine (WOCPM) dan World Council of Stemcell (WOCS) yang digelar di Marriott Champs Elysees Hotel, Paris, Perancis.
Dalam acara yang mengusung tema WOCPM Reborn dan WOCS Meeting 2023 tersebut, Prof. Deby menekankan teknologi stem cell dalam pembahasannya. Dalam kesempatan tersebut, ia juga mendorong para dokter di seluruh dunia yang ingin menekuni bidang anti aging maupun stem cell untuk melanjutkan pendidikan formal, salah satunya dengan master program kerja sama antara WOCPM dan EFHRE International University, Barcelona, Spanyol.
“WOCS meeting 2023 bertujuan menggali lebih dalam manfaat stem cell di seluruh dunia dan membuka peluang kerja sama di dalamnya,” ujar wanita yang dijuluki The Queen of Anti-aging itu.
Selain itu, dia menambahkan, tujuan dari rangkaian acara ini adalah untuk meningkatkan kerja sama baik antara ilmuwan di seluruh dunia serta organisasi kesehatan tingkat internasional, pemerintah, dan pemimpin nasional, tanpa diskriminasi demi mendorong kualitas hidup manusia.
Di acara tersebut juga berlangsung pelantikan pengurus WOCPM yang beranggotakan 74 negara. Kemudian dilanjutkan rapat kerja WOCPM dan World Council of Stemcell.
|Baca Juga: Pahami Dampak Buruk Stunting Pada Anak. Orang Tua Harus Waspada!
Anggota WOCPM yang hadir langsung adalah Prof. Emar Vogelaar dari Belanda, Dr. Walid Khairallah dari Lebanon, Dr. Careen Schroeter dari Jerman, Dr. Jana Janovska dari Latvia, Dr. Ibrahim El Achkar, Dr. Karl Attieh dari Lebanon, Dr. Cristina Puyat dari Filipina, Prof Elena Baranova, dan para dokter dari seluruh dunia yang hadir baik daring maupun luring.
“Acara ini juga menjadi media untuk kerja sama antar negara dan saling memperkenalkan negara juga Indonesia sebagai salah satu tujuan World Health Tourism of Stemcell, dalam hal ini Indonesia sudah memiliki Celltech Stemcell Centre di Vinski Tower Jakarta sebagai Bank and Laboratoy Stemcell berstandar Internasional,” jelas wanita yang juga menerima gelar Profesor Kehormatan dari Persatuan Akademik Oxford pada bidang bisnis dan manajemen pada Juni 2021 lalu itu.

Jadi Pusat Antiaging dan Stem Cell Dunia
Indonesia patut berbangga karena bidang ilmu kedokteran terbaru yang saat ini menjadi primadona yaitu anti aging dan stem cell semakin maju. Terlebih lagi organisasi dunia anti aging dan stem cell ini dipimpin oleh orang Indonesia, yakni Prof. Dr. Deby Vinski, MSc, Ph.D.
Melihat semakin berkembangnya terapi preventif dan regeneratif menggunakan sel punca (stem cell), Prof. Deby yakin jika Indonesia memiliki potensi sebagai salah satu tujuan health tourism atau wisata kesehatan di bidang tersebut.
Prof. Deby berharap Indonesia menjadi Pusat Health Tourism untuk Stem cell yang sudah didahului beberapa negara maju seperti Jerman dan Swiss. “Hal ini sejalan dengan giatnya Presiden Jokowi menyuarakan agar para pejabat tidak berobat ke luar negeri. Terlebih para Menteri mengabarkan hilangnya devisa lebih Rp110 triliun pertahun karena hal ini,” ujarnya.
|Baca Juga: Waspadai Gejala Demam Berdarah Dengue Pada Anak-Anak
Ibu satu anak ini berharap para ilmuwan Indonesia dapat menjadikan kedokteran Indonesia maju untuk dunia. “Indonesia saat ini sangat dikenal di luar negeri berkat perkembangan bidang kedokteran, khususnya bidang anti aging. Kondisi ini bahkan membuat Indonesia berpotensi menjadi tujuan wisata kesehatan (medical tourism). Indonesia memiliki banyak dokter berkualitas bahkan dikenal di beberapa negara sehingga potensial kalau dijadikan sebagai tujuan wisata kesehatan,” kata Prof. Deby.
Ia juga akan terus memperkenalkan Indonesia sebagai salah satu tujuan World Health Tourism of Stemcell. (*)
Tags:Anti Aging Profesor Indonesia