“Dia menggunakan modal palsu untuk membayar saham agar perusahaan dapat go public. Tidak ada persetujuan dari dewan direksi karena tidak ada rapat dewan direksi untuk membahas masalah ini,” tuturnya.
Ia juga kemudian mengungkap bila catatan nomor rapat yang digunakan kala itu dibuat setelahnya. Yang mana sebagian besar prosedur dilakukan oleh tim kuasa hukum Lee Soo Man.
“Lee Soo Man adalah dalang di balik semua ini. Dia hanya mengembalikan dana yang dipinjam setelah penyelidikan polisi dimulai,” timpalnya lagi.
Sementara itu, pada tahun 2001, Lee Soo Man menjual sekitar Rp11,7 miliar dari sahamnya. Di tahun yang sama ibunya juga menjual sahamnya dengan jumlah yang kurang lebih sama. Pada tahun 2005, ayah dari sang CEO menjual seluruh sahamnya di SM Entertainment senilai sekitar Rp63 miliar. Setelahnya, Lee Soo Man juga ikut menjual sebagian sahamnya senilai Rp122,9 miliar, menyisakan saham sebesar 43,87% di perusahaannya tersebut.
Dengan cara yang sama, Lee Soo Man terus mendapatkan kekayaan dengan menjual sahamnya setiap kali nilai saham SM Entertainment mencapai puncaknya. Dari tahun 2002 hingga 2005, ia menghasilkan Rp124 miliar melalui penjualan sahamnya.
Segera setelah itu, SM Entertainment memprakarsai peningkatan modal dengan mengalokasikan saham baru kepada para pemegang sahamnya, yang berarti bahwa Lee Soo Man akan mendapatkan kembali saham sebanyak yang ia jual. Dengan cara yang sama, Lee Soo Man kembali mendapatkan Rp91 miliar dengan menjual saham pada tahun 2010, kemudian mendapatkan Rp207 miliar pada tahun 2012.
|Baca Juga:Terseret Kasus Penggelapan Dana Mantan Pacar, Park Min Young Dilarang ke Luar Negeri
Dengan itu, Dispatch menuding bahwa pendiri SM Entertainment tersebut telah menghasilkan lebih dari Rp8,7 triliun dalam 23 tahun terakhir sejak SM pertama kali melakukan penawaran umum. Namun, pada 2021 SM Entertainment mencatat laba operasional tahunan sebesar Rp865,9 miliar, bahkan ketika penjualan mencapai puncaknya di angka Rp4,8 triliun. Lee Soo Man dibayar Rp281,4 miliar untuk biaya produksi saja kala itu.
Pada akhirnya, media korea menyimpulkan bahwa sudah waktunya bagi SM Entertainment untuk berada di bawah manajemen yang tepat, bebas dari keserakahan Lee Soo Man, tetapi juga bebas dari dewan eksekutif yang sama yang “dengan sengaja menyaksikan Lee Soo Man memanipulasi berbagai urusan internal semaunya sendiri”. *via/ika
Tags:Lee Soo Man Penggelapan dana SM Entertainment