Kulit bayi berbeda dengan orang dewasa. Menurut dr. Dimple Gobind Nagrani, Sp.A, bayi punya ketebalan kulit hanya sepertiga dari orang dewasa.
Jadi apa yang diaplikasikan atau dioleskan ke kulit bayi benar-benar akan terserap masuk ke dalam darah. Maka dari itu, sangat penting untuk memilih produk yang akan dipakai.
“Pastikan memilih bahan-bahan alami untuk produk bayi. Karena aman terserap masuk ke dalam darah. Tapi kalau bahan kimia pasti akan ada efek sampingnya,” ujar Dimple.
Kulit bayi benar-benar tipis sampai usia 1 tahun. Risiko gangguan kulit, seperti iritasi dan kulit kering, berpotensi terjadi bayi maupun anak-anak. Cuaca tak menentu, kebersihan lingkungan yang belum terstandarisasi dan polusi yang kian mengancam, turut mengakibatkan kemunculan dan persebaran radikal bebas.
| Baca Juga: Cara Tepat Merawat Kulit Bayi Baru Lahir
“Di kulit kita banyak bakteri-bakteri bagus yang sebetulnya buat daya tahan tubuh. Bila polusi menempel di kulit kita, maka akan membuat bakteri yang tadinya baik menjadi tidak sehat. Karena itu di negara-negara yang tingkat polusinya tinggi, banyak anak-anak yang alergi. Ternyata polusi itu juga mengganggu skin barrier kita,” ujar Dimple.
Karena itu, mandi tetap menjadi kewajiban yang didapatkan si kecil setiap hari, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Menurut Dimple, rutinitas mandi anak di setiap negara bisa berbeda, tergantung musim dan kondisinya.
“Kalau di negara empat musim, kita mandi 2 sampai 3 kali seminggu, masuk akal. Tapi Jakarta yang punya iklim tropis, di mana kita keringatan terus, tidak mungkin nggak mandi setiap hari. Karena yang buat gatal itu keringat. Keringat itu bisa menempelkan debu. Kondisi tersebut akan membuat kulit makin rentan, yang berpotensi menyebabkan eksim atau dermatitis atopik,” jelas Dimple di sela-sela Peluncuran Cessa Personal Care–Hair & Body Wash dan Hair Lotion di Jakarta beberapa waktu lalu.
Maka dari itu, anak harus dipastikan mandi setiap hari. “Jika usianya di bawah 1 tahun, saat motorik kasarnya belum terlalu aktif, tidak masalah jika rutinitas mandinya hanya satu hari sekali. Apabila usianya di atas 1 tahun, dimana anak sudah aktif bergerak, diperbolehkan mandi dua kali sehari. Tapi tidak hanya asal celup, asal basah, kulit bayi harus benar-benar dibersihkan. Orang tua bisa melakukan bonding saat mandi, sambil pijat-pijat dan memberikan produk yang alami,” ungkapnya.
| Baca Juga: Bagus untuk Perkembangan Anak, Cut Meyriska Bagi Tips Memijat Bayi
Dimple mengatakan mandi bukan hanya tentang membersihkan tubuh, tetapi juga upaya menjaga kesehatan yang paling sederhana.
“Terkesan gampang karena biasa dilakukan setiap hari, aktivitas ini perlu didukung dengan produk personal care yang tepat. Lebih-lebih bagi bayi dan anak-anak, produk sabun dan sampo harus membantu mencegah dan melindungi tubuh dari radikal bebas yang bisa menyebabkan kulit menjadi kering, ruam, gatal dan iritasi,” ujar lulusan Fakultas Kedokteran Spesialis Anak Universitas Indonesia itu.
Kebersihan kulit memang menjadi sesuatu yang penting, namun orang tua harus paham bahwa kulit memiliki minyak alami.
“Sehingga nggak boleh terlalu sering mandi, karena kulit akan tambah kering. Dan kalau tambah kering akan bersisik. Dan kalau bersisik akan merah-merah. Yang membuat gatal itu adalah kulit yang kering,” jelas Dimple. (*)
Tags:Kesehatan Bayi Kesehatan Kulit Bayi Kulit Bayi Mandi Bayi Pentingnya Mandi Bayi