By: Alva Reza
2 June 2024

Ahli biologi nutrisi menawarkan tips untuk mengatur tidur dan mengendalikan nafsu makan yang tidak sehat. Jika Anda sering merasa lebih lapar dari biasanya, hal ini bisa jadi disebabkan oleh kebiasaan tidur kurang baik.

Menurut para ahli, rasa lapar manusia terkait erat dengan ritme sirkadian (perputaran waktu pada tubuh dalam sehari). Artinya, kurang tidur dapat menyebabkan nafsu makan lebih besar.

Dilansir dari Fox News, dr. Christopher Rhodes, ahli biologi nutrisi di California, menjelaskan bahwa tubuh yang kurang tidur akan cenderung mencari energi melalui makanan.

“Tidur dan makan sangat erat hubungannya karena keduanya terlibat dalam sinyal metabolik dan ritme sirkadian tubuh,” terang Rhodes.

“Ini sama seperti melakukan latihan bersama tubuh kita. Maksudnya, kita harus terbiasa untuk melatih kapan harus tidur dan kapan harus makan, berdasarkan waktu makan dan pola makan kita sepanjang hari. Hal inilah yang menjadi bagian dari siklus sirkadian harian kita,” jelasnya.

Kurang tidur, menurut Rhodes, akan mengganggu sinyal hormonal, terutama kortisol, yang berdampak pada tingkat metabolisme dan hormon penting leptin dan ghrelin.

Leptin adalah hormon yang dilepaskan oleh sel-sel lemak ke dalam aliran darah dan bertugas memengaruhi wilayah otak yang mengatur perilaku untuk makan secukupnya. Semetara hormon ghrelin adalah yang mengontrol nafsu makan dan rasa kenyang.

Hormon-hormon ini bertanggung jawab untuk mengendalikan rasa lapar dan penggunaan energi. Gangguan ekstrem pada ritme sirkadian, seperti insomnia atau begadang semalaman, disebut dapat menyebabkan efek riak di seluruh tubuh.

“(Hal ini) dapat mengganggu ritme alami kita dan menyebabkan masalah pada sinyal biologis, perubahan kadar hormon, sinyal kimia, dan fungsi saraf,” katanya.

“Pada gilirannya, ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan rasa lapar dan nafsu makan yang berlebihan karena tubuh kita, yang kehilangan efek energi dari tidur, berusaha mengimbanginya dengan mengonsumsi lebih banyak energi dari makanan,” sambung Rhodes.

Kualitas tidur yang rendah juga dapat berkontribusi pada buruknya kognisi dan berkurangnya fungsi otak. Hal ini pada gilirannya dapat mengurangi kontrol impuls.

Ketika efek-efek ini dikombinasikan dengan nafsu makan yang meningkat, dan ketika tubuh dengan putus asa mencari cara untuk mengisi bahan bakar. Hal ini dapat menyebabkan konsumsi makanan berlebih.

Tags:

Leave a Reply