Amsterdam Modest Fashion Week (AMFW) 2019, merupakan gelaran fashion bergengsi dari Modest Fashion Week, yang sudah dilaksanakan selama enam kali oleh Think Fashion.
Sebelumnya Modest Fashion Week telah di gelar di Istanbul (Mei 2016), London (April 2017), Dubai (Desember 2017), Jakarta (Juli 2018), Dubai (Maret 2019) dan Amsterdam (Desember 2019). Dalam setiap pagelarannya, Indonesia tidak pernah absen mengirimkan wakilnya.
Kali ini Indonesia mengirimkan empat perwakilannya. Salah satunya adalah desainer berbakat, Lina Sukijo yang telah menampilkan dan meluncurkan rancangannya dengan tema ‘pret a porter de luxe’ di ajang bergengsi, yang berlangsung di PTA Passenger Terminal Amsterdam beberapa waktu tersebut.

| Baca juga: Rekomendasi 6 Boots yang Siap Taklukkan Hujan Badai Bersamamu
Lebih dekat, desainer Lina Sukijo merupakan desainer busana muslim syari asal Batam, Madinah Syari. Ia menampilkan koleksi busana terbarunya yang terinspirasi dari Edwardian period 19th century.
Menampilkan desain koleksi dengan nuansa abad ke-19, mengangkat warna-warna metallic dan color seperti shimmer gold, soft pink, dark brown dan broken white dengan material-material klasik seperti brocade, ceruty, chiffon dan beberapa material pendukung lainnya.

Dengan memberikan kesan elegan nan glamor pada koleksinya, yang diperlihatkan dengan aplikasi seperti quilting fabrics, pleats, lace dan Swarovski. Koleksi ini merupakan koleksi ready to wear deluxe Syari Premium karya Lina Sukijo yang diperuntukkan bagi wanita muslimah kalangan menengah atas Indonesia.
“Saya sangat bangga dan antusias dapat mewakili Indonesia di ajang fashion Internasional bergengsi ini. Bagi seorang desainer, tampil di pagelaran fashion Internasional tentunya merupakan impian dan menjadi tujuan untuk Go Internasional, dan membuka pasar manca negara. Ajang Amsterdam Modest Fashion Week 2019 yang di helat di negeri Kincir Angin ini merupakan tempat bertemunya para pelaku modest fashion dunia dari desainer atau brand, pembeli, influencer, expert hingga para pecinta modest fashion dunia,” kata Lina.
“Sudah tentu ini merupakan ajang yang selalu dinantikan oleh para desainer di seluruh dunia, dimana kami dapat membuka dan menjalin networking yang lebih luas sekaligus bertemu dan berdiskusi dengan para pelaku industri fashion dunia lainnya,” tambahnya.
