Sejak saat itu kemampuannya terus diasah. Di usia 8 tahun, dia menjadi penerima termuda penghargaan Flame of Peace di Austria.
Dia juga telah mengadakan pameran solo di Terra Kulture Art Galleri pada 2019 lalu. Salah satu karyanya di pemeran tersebut menjadi kover di Art Vancouver Catalogue pada 2022.
“Di Nigeria, masih ada stigma tentang pengidap autis. Banyak orangtua yang justru merasa malu, sehingga anak mereka justru disembunyikan. Kami memulai ini sebagai bentuk sosialisasi pada orangtua agar jangan meninggalkan anak mereka. Anak-anak itu hebat dan berbakat,” ujar Ayah Kanyeyachukwu. (*)
Tags:anak autis autis Gangguan Spektrum Autisme Guinness World Records Kanye Tagbo Kanyechukwu Kanyeyachukwu Tagbo-Okeke lukisan Kanyeyachukwu Tagbo-Okeke pelukis di kanvas terluas di dunia Peraih Guinness World Records Rekor Guinness remaja autis