Sekilas, tidak ada masalah dengan kisahnya. Namun salah satu eksekutif produsernya yang merupakan eks pejabat Mahkama Agung (MA), Zarof Ricar menjadi tersangka kasus gratifikasi senilai Rp1 miliar. Hal tersebut tentu menjadi ironi tersendiri.
Uang tersebut diduga juga mengalir ke film ‘Sang Pengadil’. Maka tak heran baru seminggu tayang di bioskop, film yang disutradarai Girry Pratama itu sudah mulai turun layar.
Hal tersebut cukup disayangkan banyak orang karena film tentang peradilan dan pengadilan jarang diangkat sineas Indonesia.
| Baca Juga: Nasib Film ‘Sang Pengadil’ Setelah Produser Tersandung Gratifikasi
Selanjutnya ada film tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh adik sendiri, ‘Ipar adalah Maut’. Sama seperti judulnya, kisahnya bermula ketika sang ipar memutuskan untuk tinggal dengan keluarga saudaranya.
Di Indonesia, film tersebut sukses memancing emosi 4,7 juta penonton. Pada saat penayangannya di bioskop, banyak yang berkomentar mereka kesal dengan sikap sang suami yang tega berselingkuh dengan adik ipar sendiri.
Ketika akhirnya film tersebut tayang di salah satu platform streaming online, ganti penonton Malaysia yang terpancing emosinya. Mereka menyebut film tersebut “porno berkedok Islam”.
“Kepada ibu-ibu Muslim, bisakah kalian BERHENTI menganggap ‘Ipar adalah Maut’ sebagai film Islami untuk penonton dewasa? Bukan, itu bukan. Itu hanya film porno berkedok Islam! Dan kalian berkata tidak masalah selama anak-anak tidak menontonnya? Eh, tolonglah!” tulis akun @WVGIF, seorang netizen Malaysia di media sosial X. (*)
Tags:Anggy Umbara Film 2024 Film 2024 Bioskop film indoensia 2024 Film Indonesia 2024 Film Ipar adalah Maut film kontroversi 2024 Film Sang Pengadil Film Vina: Sebelum 7 Hari Girry Pratama Ipar Adalah Maut Ipar adalah Maut Malaysia Vina: Sebelum 7 Hari Zarof Ricar