Hari ketiga… Hari ini adalah hari terakhir kami di Banyuwangi. Setelah check out dari hotel, kami melanjutkan perjalanan ke Teluk Hijau yang juga sering disebut Green Bay. Sebelumnya, kami sempat mampir sarapan ke Warung Pagi di daerah Sobo, Banyuwangi, karena terlihat ramai dan antri. “Pasti enak nih”, pikir kami. Kami memilih menu Sego Cawuk, salah satu kuliner khas Banyuwangi yang belum sempat kami coba. Dan ternyata, rasanya luar biasa! Gurihnya santan bercampur dengan asin-nya kelapa parut serta sambal.

Foto: August Triana / TabloidNyata.com
Setelah kenyang, kami langsung bertolak ke Teluk Hijau. Saat itu sekitar pukul 7. Kalau sesuai GPS sih, jarak tempuh kesana sekitar 2 jam, melewati Genteng dan ikuti petunjuk ke Pantai Merah / Pantai Rajegwesi. Dan ternyata oh ternyata, salah satu akses utama ke Teluk Hijau sedang diperbaiki, sehingga kami harus berputar melewati jalur lain yang jalannya belum di aspal, tanah bercampur batu dan kerikil, dan banyak genangan (karena hari sebelumnya hujan). Duuh…

Foto: August Triana / TabloidNyata.com
Kami berjuang sekitar 1,5 jam di jalan bergelombang dan jam sudah menunjukkan sekitar pukul 10.30 siang. Akhirnya kami sampai di pantai Rajegwesi dan menyewa kapal nelayan seharga 35 ribu untuk menyeberang ke Teluk Hijau (1 kapal nelayan bisa untuk 4-5 orang saja).

Foto: August Triana / TabloidNyata.com
Akhirnya perjuangan kami terobati setelah sampai di Teluk Hijau. Pantai nya cukup bersih dan belum terlalu padat pengunjung. Air nya jernih dan karena banyak ganggang hijau yang terkena pantulan sinar matahari menjadikan airnya berwarna hijau tosca.

Foto: August Triana / TabloidNyata.com
Setelah puas bermain dan berfoto, kami kembali ke Pantai Rajegwesi dan bersiap pulang ke Surabaya (tentunya masih harus melewati jalan bergelombang lagi, hiks..)
Dalam perjalanan pulang, karena masih 1 arah, kami mencoba mampir sebentar ke Pantai Merah. Pantai ini sama seperti pantai pada umumnya. Namun konon saat matahari terbenam, cahaya sinar matahari jika bercampur pasir pantai akan berpendar berwarna kemerahan. Karena kami sampai disana tengah hari, maka kami pun tidak dapat menyaksikan “merah”nya Pantai Merah.

Foto: August Triana / TabloidNyata.com
Akhirnya perjalanan wisata dan kuliner kami di Banyuwangi telah selesai.
Tags:Wisata Wisata di Banyuwangi