By: Radix WP
15 July 2017

Si Buyung sedang asyik bersama teman-temannya di depan televisi. Mereka memainkan sebuah game yang sedang populer. Ada satu bagian di mana mereka kesulitan. Anak-anak tersebut mencoba secara bergantian, tapi tak kunjung berhasil.

Papa si Buyung, yang tadinya baca koran di sisi lain ruangan, mendekat. “Sini Om coba ya,” ia menawarkan. Salah satu teman anaknya menyerahkan perangkat controller dengan ragu. Tapi ternyata, laki-laki dewasa itu cukup cekatan untuk menaklukkan bagian game tersebut.

4 Game Anak PlayStation 4 yang Cocok Untuk Kado Si Kecil Bingung mencari kado untuk buah hati? Bila Anda memiliki mesin PlayStation 4, Anda … [Read More]

Siapapun yang berusia di bawah 50 tahun pasti kenal video game. Hobi tersebut mulai marak di Indonesia pada 1985, ketika mesin Nintendo Famicom 8-bit masuk sini. Mereka yang mengalami masa kanak-kanak pada zaman itu, kini rata-rata sudah punya anak remaja. Sedangkan yang sekarang berusia 20 dan 30an tahun, minimal familier dengan mesin Sega Mega Drive atau Sony PlayStation generasi awal.

Seiring waktu, semakin sedikit orang dewasa yang mempertahankan hobi game-nya. Mereka mungkin tetap suka nonton bioskop atau siaran olahraga di televisi. Tapi, game bukanlah kegiatan yang waktunya dialokasikan oleh banyak orang. Sayang sekali sebenarnya, karena hobi game menawarkan sejumlah manfaat.

Momen menunggu jadi lebih mengasyikkan. (foto: VG24/7)

Pertama, sebagai pengisi waktu. Dalam kehidupan sehari-hari, selalu ada kalanya kita harus menunggu. Mulai dari menunggu klien di tempat pertemuan, hingga menunggu pasangan yang sedang berbelanja. Ketika tak ada hal menarik pada saat seperti itu, mati gaya tentu tidak asyik. Video game bisa jadi teman menunggu yang menyenangkan.

Selain menunggu, banyak hal lain yang bisa membuat kita tertekan. Misalnya, kerjaan yang kurang beres, atau berurusan dengan orang yang menjengkelkan. Video game juga bisa berperan mengikis stress tersebut. Ambil nafas dalam-dalam, keluarkan mesin game portabel (Nintendo Switch, 3DS, atau PlayStation Vita), lalu bermain sejenak. Pikiran bakal jadi lebih tenang, sehingga setelah itu bisa bersikap lebih bijak menghadapi permasalahan tadi.

Ini Alasan Nintendo Switch Cocok untuk Orang Dewasa dan Anak-anak Nintendo Switch yang padukan mesin game rumahan dan portabel, layak dipertimbangkan bagi … [Read More]

Oh ya, bagi kasus psikis yang cukup berat, kadang perlu dosis game yang agak berbeda. Ada sejumlah game di arcade atau rumahan yang dilengkapi piranti untuk menebas atau menembaki para musuh virtual. Game seperti itu bagus sebagai pelampiasan (katarsis) bagi perasaan ingin menghajar seseorang. Setidaknya, bebas dari resiko berurusan dengan polisi.

Fungsi lainnya adalah latihan motorik. Salah satu hal penting dalam kehidupan sehari-hari adalah koordinasi mata dan tangan. Hal itu memungkinkan kita memasak, mengetik tanpa melihat keyboard, hingga kegiatan yang jauh lebih kompleks seperti operasi bedah. Ketika tua nanti, kemampuan tersebut akan pudar. Tapi, kita bisa memperlambat penurunan kemampuan tersebut dengan rajin berlatih. Video game adalah salah satu sarananya.

Menyehatkan, sekaligus mengakrabkan. (foto: Nintendo)

Tags:

Leave a Reply