By: Yanuarika
25 January 2025

Sejak tiga tahun lalu setelah ayahnya, Hans Donny Bella, meninggal, Indira Seviana Bella menjadi tulang punggung keluarga. Meski gadis berusia 25 tahun itu anak bungsu dari dua bersaudara, namun hanya ia yang bekerja. India bekerja sebagai pramugari di sebuah maskapai penerbangan swasta.

”Sepeninggal ayahnya, Indira tinggal bersama ibu dan kakaknya. Tapi hanya dia yang bekerja untuk keluarganya,” kata Ketua RT 06 RW 09, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Joko Sumpeno, ketua RT tempat Indira dan keluarga selama ini tinggal.

Kini kemungkinan tulang punggung keluarga itu sudah pergi untuk selamanya setelah menjadi korban dalam tragedi kebakaran Glodok Plaza pada Rabu (15/1) lalu.

Ibu dan kakak Indira sendiri dikatakan Joko sudah pamit dari wilayah itu ke rumah saudara. ”Katanya mau nenangin diri dulu,” lanjut Joko.

| Baca Juga: Mengenang Sosok Oshima Yukari, Pramugari Korban Kebakaran Glodok Plaza

Kini sebagai Ketua RT, Joko lah yang sibuk mengurus segala sesuatu. Menurutnya, ibu dan kakak Indira sudah datang ke rumahnya untuk memberi kabar duka, sekaligus meminta bantuan mengurus proses administrasi dan lainnya.

”Ya sudah datang beberapa hari lalu. Banyak cerita tentang almarhumah. Ibunya syok banget, selalu nangis terus,” cerita Joko.

Gantikan Posisi

Indira Seviana Bella semasa hidup. (Foto: Dok. Pri)

Indira Seviana Bella semasa hidup. (Foto: Dok. Pri)

Menurut Joko, sehari sebelum kedatangan Nyata, kediaman Indira ramai disambangi rekannya sesama pramugari. ”Tapi hari ini rumahnya sudah kosong. Keluarganya tadi pagi pamit mau ke rumah saudaranya,” kata Joko.

Di lingkungannya, keluarga Indira tergolong sederhana. Semasa hidupnya, ayah Indira, Hans bekerja sebagai supir angkutan kota di lingkungannya. Praktis setelah ayahnya tiada, Indira yang menggantikan posisi sebagai pencari nafkah.

”Sudah masuk tahun ke tiga Indira jadi pramugari. Semua kebutuhan rumah tangga, dia yang penuhi. Termasuk iuran lingkungan, pasti nunggu dari Indira,” kata Joko.

Tags:

Leave a Reply