By: Radix WP
20 July 2017

Masyarakat Inggris antusias menatap layar televisi Minggu (16/7) kemarin. Lewat sebuah trailer pendek, saluran BBC memperkenalkan sosok terbaru tokoh utama serial legendaris Doctor Who. Ternyata, untuk pertama kalinya dalam lebih dari setengah abad, tokoh Sang Doktor diperankan oleh perempuan. Kehebohan pun dimulai.

Bagi masyarakat Inggris, Doctor Who tak kalah populernya dengan James Bond. Setahun setelah Dr.No—film pertama James Bond—dirilis, serial Doctor Who mulai diputar di televisi. Serial ini berkisah tentang makhluk planet Gallifrey yang datang ke Bumi. Kemampuan utamanya adalah bertualang lintas-waktu, dengan wahana yang disebut Tardis.

Sang Doktor ke-10 (diperankan David Tennant) di pintu Tardis.

Sang Doktor, sebutan makhluk tersebut, melawan aneka kejahatan di Bumi, termasuk para musuh yang hendak memanipulasi sejarah. Ia tak hanya berperan sebagai Time Lord (penguasa waktu), melainkan bisa juga melanjutkan hidup dengan berganti wujud. Plot inilah yang memungkinkan kisah Doctor Who berlanjut dari 1963 hingga sekarang, dengan aktor-aktor yang berbeda.

Setiap kali tubuh Sang Doktor menua, terluka, ataupun sebab-sebab lain, ia bisa regenerasi jadi sosok yang sama sekali baru. Selama ini sudah ada 12 aktor yang memerankannya. Mereka bervariasi secara usia, penampilan, bahkan perangai. Menariknya lagi, karena unsur cerita lintas-waktu, lebih dari satu sosok Sang Doktor dengan pemeran yang berbeda bisa saja bertemu dalam suatu episode.

Sejak 2014, pemeran Sang Doktor adalah Peter Capaldi. Pada awal tahun ini, aktor Skotlandia tersebut mengumumkan niatnya untuk berhenti. Ia mematok episode Natal mendatang merupakan penampilan terakhirnya sebagai Sang Doktor ke-12. Pencarian pemeran baru pun bergulir, hingga akhirnya diserahkan kepada Jodie Whittaker, aktris yang biasa tampil di layar lebar, televisi, dan panggung teater.

Sang Doktor ke-12 (Peter Capaldi) bersama Missy alias The Master (Michelle Gomez).

Pro-kontra terjadi. Pihak yang menentang melontarkan tuduhan bahwa BBC melakukan affirmative action, dengan mengorbankan pakem Doctor Who. Yang dimaksud dengan affirmative action adalah memberi kesempatan kepada golongan-golongan yang tadinya terabaikan, dalam peran sosial yang tadinya didominasi oleh golongan tertentu. Misalnya, mengutamakan kaum perempuan, ras minoritas, atau penyandang cacat dalam suatu lowongan pekerjaan.

Affirmative action ini dituding terlalu jauh, hingga menghilangkan ciri khas yang harusnya tidak diutak-atik.. Ada yang nyeletuk kekuatiran bahwa nantinya peran James Bond pun akan diberikan kepada perempuan—namanya diganti Jamie Bond. Bakal lebih kontroversial ketimbang masuknya Idris Elba yang kulit hitam dalam bursa calon pengganti Daniel Craig tempo hari.

Tapi tentu saja, dukungan tak kalah banyaknya. Peter Capaldi sendiri menyambut baik tampilnya Jodie Whittaker sebagai Sang Doktor ke-13. Keputusan BBC tersebut juga dibela oleh Jacqui Oatley, perempuan pertama yang jadi komentator acara sepakbola Match of the Day. Theresa May, perdana menteri Inggris, juga gembira kaumnya akhirnya kebagian peran utama Doctor Who.

M (Judi Dench) bersama James Bond (Pierce Brosnan) dalam film The World is Not Enough.

Dalam dunia film, tampilnya aktris dalam peran yang dirancang untuk dimainkan aktor sebenarnya sudah berlangsung lama. Misalnya, dalam film The Year of Living Dangerously yang dirilis pada 1982. Dalam film berlatar Indonesia yang dibintangi Mel Gibson dan Sigourney Weaver ini, ada karakter laki-laki bernama Billy Kwan. Peran ini dijalankan oleh Linda Hunt, yang belakangan dikenal sebagai Hattie dalam serial televisi NCIS: Los Angeles.

Tags:

Leave a Reply