Deretan bendera kuning di sepanjang jalan blok GE-3 perumahan River Park, Bintaro, Sektor 8, Pondok Aren, Tangerang Selatan seolah menggambarkan suasana duka di komplek tersebut. Di depan salah satu rumah terbentang tenda putih. Rumah itu terlihat ramai oleh pengunjung yang kebanyakan mengenakan pakaian warna gelap. Rumah itu milik Jiro Inao (48), General Manager JKT48 yang ditemukan tewas gantung diri pada Selasa (21/3) pukul 18.00 WIB.
Banyak kerabat maupun teman dekat pria asal Jepang itu datang melayat ke rumah duka. Menurut Kasubag Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Mansuri, motif bunuh diri Jiro Inao diduga karena tekanan pekerjaan yang terlalu berat.
Namun ternyata, di mata tetangganya, Jiro dikenal sebagai sosok yang rendah hati, mau berbaur dengan siapapun. ”Beliau suka berbaur dengan siapa saja. Dia sama sekali tidak sombong dan suka beramal,” jelas wanita berbadan agak tambun ini meyakinkan.
https://www.instagram.com/p/BLoBhpklbw8/?taken-by=_officialjkt48&hl=en
Hal serupa juga juga dikatakan satpam komplek GE-3. ”Mister Jiro baik sama saya dan warga komplek. Maka dari itu kami membalas kebaikannya dengan cara ini, menjaga ketenangan keluarganya. Terutama dari media,” jelasnya tegas.
”Jelas Mister Jiro orangnya baik. Dia dan Bu Rei sering kasih kami makan. Sering juga kita ngobrol,” jelas pria berseragam hitam khas satpam komplek ini. ”Saya jujur kaget mendengar kabar Mister Jiro. Karena sama sekali tidak ada keanehan dari beliau. Saya sungguh tidak percaya,” ungkapnya.
Pria berusia sekitar 40 tahun itu menggambarkan sedikit keseharian Jiro Inao. “Kalau sore sering nyiram tanaman sendiri, kadang juga jalan-jalan. Ya kegiatan ringan aja,” jelasnya sembari mengawasi tamu yang datang. •za/dro
Baca juga: Sheryl Sheinafia Mendapatkan Restu dari Rano Karno
Bagaimana reaksi para member JKT48 terhadap kepergian manajernya? Siapa saja yang menyampaikan twitter perpisahan pada Inao Jiro? Baca situasi di rumah duka General Manager JKT48 di Tabloid Nyata edisi 2386 terbit tanggal 26 Maret 2017.
Tags:inao jiro jkt48 meninggal