Kisah hidup semati ternyata bukan sekedar ungkapan, tetapi kisah ini terjadi dalam kenyataan. Kenyataan hidup bersama dan meninggal juga bersama dialami pasangan suami istri, Abdul Aziz, dan Erysha Kartika.

Kisah cinta keduanya berakhir dalam kecelakaan moge maut. Abdul Aziz dan Erysha Kartika meninggal dunia di lokasi kejadian, yakni di jalan Pantura Banjarsari kecamatan Sumberasih kabupaten Probolinggo, Minggu (28/4/2024). Keduanya termasuk dalam rombongan Harley-Davidson yang berangkat dari Banyuwangi menuju Surabaya.

Pasangan suami istri itu menabrak mobil Innova Reborn warna hitam dari sisi arah berlawanan usai berusaha menghindari motor NMax warna putih yang hendak menyeberang dengan memotong jalan rombongan Harley-Davidson. Abdul Aziz dan Erysha Kartika itu pun tewas.

“Begitu ngikut, tidak sampai 100 meter, ada yang mengerem di depan karena ada sepeda motor (NMax) mau belok. Sehingga ada yang terjatuh dan tabrakan dengan mobil (Innova), karena ada tabrakan jadi saya ke pinggir,” kata pengendara motor lain, Made Sudana, yang berada di belakang rombongan Harley-Davidson.

| Baca Juga: Sederet Fakta Penemuan Mayat Perempuan dalam Koper

Kabar kecelakaan moge ini tentunya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban, khususnya ayah dari Dokter Abdul Aziz, Hamid Hasan. Sang Ayah tampak masih tak menyangka anaknya pulang dengan kondisi sudah tak bernyawa. Hamid Hasan masih irit bicara saat ditemui di rumah duka, kawasan Wisma Pagesangan, Jambangan Surabaya.

“Mohon maaf tidak bisa (wawancara), saya lagi istirahat,” ujarnya.

Motor yang dikendarai Dokter Aziz bodong

Belakangan terungkap, Harley-Davidson yang dikendarai Abdul Aziz dan istrinya, Erysha Kartika dipastikan bodong. Hal ini berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Jatim.

“Untuk sementara Sudah kami lakukan pengecekan namun diketahui bahwa nomor TNKB yang menempel di kendaraan itu tidak terdaftar, maka kami masih terus melakukan pemeriksaan pada motor tersebut,” ujar dirlantas Polda Jatim, Kombes pol Komarudin.

Selain itu, nomor rangka dan nomor mesin motor Harley-Davidson bernomor polisi B 6363 ZN ini tidak teridentifikasi dan teregistrasi.

Motor Harley Davidson yang dikendarai oleh Abdul Aziz dengan istrinya Eryza serta juga rombongan moge lainnya melaju dari arah timur. Diperkirakan motor tersebut melaju dengan kecepatan 80 km. Sementara lokasi pergeseran dari titik tabrak hingga titik akhir berjarak 38 meter.

“Kami juga melihat ada titik pergeseran ataupun titik akhir dari kendaraan mulai dari titik tabrakan sampai dengan posisi akhir yang cukup jauh, itu ada potensi kemungkinan berkecepatan tinggi,” ujar Komarudin.

| Baca Juga: AstraZeneca Akui Vaksinnya Picu Efek Samping Pembekuan Darah

Pasangan suami istri Dokter

Abdul Aziz, seorang dokter spesialis ortopedi, dan tercatat lahir pada 10 Mei 1989. Sementara istrinya, Erysha Kartika, wanita asal Malang kelahiran 23 Januari 1993 yang merupakan seorang dokter umum. Keduanya adalah lulusan Universitas Brawijaya dan telah sukses meniti karir dalam dunia kedokteran.

Dokter Aziz tercatat sebagai dokter otropedi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Grati Pasuruan. Berstatus pegawai kontrak dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) di Badan Layanan Umum Daerah di RSUD Grati.

Dokter spesialis ortopedi ini memiliki jadwal praktik 3 kali dalam seminggu. Jadwal praktiknya pada Senin dan Rabu pukul 07.00-12.00 WIB dan Sabtu pukul 07.00-10.00 WIB.

Mulanya Abdul Aziz sendiri akan dimakamkan di Pati namun kemudian diputuskan pemakaman dilakukan di Surabaya Senin (29/4/2024) berdampingan dengan istrinya, Erysha Kartika.

Dikenal ramah dan berdedikasi

Jenazah Abdul Aziz dan istrinya, Erysha Kartika sampai di rumah duka, di kawasan Wisma Pagesangan, Jambangan Surabaya sekitar pukul 11.00 WIB. Mulanya Abdul Aziz sendiri akan dimakamkan di Pati, namun kemudian diputuskan pemakaman dilakukan di Surabaya Senin (29/4/2024) berdampingan dengan istrinya, Erysha Kartika.

Prosesi pemakaman keduanya pun dihadiri banyak orang, mulai dari teman-teman dokter, komunitas motor, hingga masyarakat sekitar. Dikatakan tetangga dekat Dokter Aziz, Achmad Noor Furthon, dirinya sampai kagum melihat antusias warga yang mengantar jenazah Dokter Aziz dan istrinya itu.

Pria yang juga mantan Rukun Tetangga (RT) di rumah Dokter Aziz juga mengaku sampai kesulitan mengatur kendaraan yang dibawa oleh para pelayat. Diketahui rumah dokter muda itu berada di RT 02 RW 04 di sebuah komplek perumahan kawasan Wisma Pagesangan Jambangan, Surabaya.

| Baca Juga: Gunung Ruang Meletus, 12 Ribu Orang Dievakuasi

“Pertama itu dari teman-teman rumah sakit, teman motor, dan kemarin sampai ada 10 mobil yang mengikuti ke pemakaman kalau sepeda itu banyak sekali dari pihak perumahan juga banyak yang ikut. Saya sampai bingung mengatur lalu lintasnya,” ungkapnya.

Maklum, diakuinya baik Dokter Aziz dan istrinya dikenal sebagai pasangan yang baik dan ramah, serta penuh dedikasi. Keluarga Dokter Aziz juga cukup dipandang oleh lingkungan sekitar, sebab sang ayah kerap kali menjadi pemimpin doa saat ada acara di komplek rumah.

“Makanya saya sendiri juga kemarin begitu mendengar kabar beliau enggak ada dan itu kecelakaan jadi saya sempat shock karena beliau sama saya sendiri juga orangnya baik, saling nyapa sama warga dan keluarganya pun juga keluarga yang dari keluarga yang baik,” kata pria yang akrab disapa Anthon ini.

Dokter Aziz dan istri meninggalkan 2 anak kecil

Pasangan dokter muda tersebut, meninggal 2 anak yang masih kecil. Anak pertamanya berusia 3 tahun dan anak keduanya yang masih berusia 1 tahun. Malang nasib kedua bocah tersebut harus menerima takdir bahwa kedua orang tuanya telah meninggal akibat kecelakaan moge.

“Reaksi dari orang tuanya waktu saya ke sana mengucapkan bela sungkawa itu orang tuanya emang kelihatan ngerasa berat karena anaknya (Dokter Aziz) masih kecil-kecil,” ungkapnya.

“Waktu saya serah terima jenazah yang nomor satu posisinya tidur sedangkan yang nomor dua digendong Babysitter, kemudian yang pertama begitu bangun muntah langsung mungkin karena kaget mereka,” jelasnya.

| Baca Juga: Terjangan Tornado di Nebraska Amerika Serikat, Ratusan Rumah Hancur

Touring pertama dan terakhir

Bagi Dokter Aziz, acara touring itu menjadi pengalaman pertama dan terakhir baginya untuk mengikuti touring Harley-Davidson. Namun takdir berkata lain, acara touring itu sekaligus menjadi momen terakhir dia dan istrinya menghirup udara di dunia.

Dokter Aziz sendiri belum lama bergabung dengan komunitas motor Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI). “Iya pertama dan terakhir mas Aziz itu. Saya juga shock, loh baru bisa kok dipinjemi motor. Masuk HDCI itu paling sekitar awal bulan,” kata pria yang tak mau disebutkan namanya itu.

Dia mengaku kaget mendengar rekannya itu tewas dalam kecelakaan moge, dimana saat itu ia tak ikut dalam acara touring itu. Walaupun baru sekitar satu bulan mengenal. Dokter Aziz dinilanya merupakan sosok yang baik, sekaligus ramah. Banyak hal dibicarakan saat bertemu, mulai dari masalah pekerjaan hingga maupun keluarga.

| Baca Juga: Dua Kuda Kerajaan Inggris Alami Cedera Serius usai Mengamuk

“Kalau mas Aziz sendiri orangnya bagus banget. Saya pas awal ketemu beliau itu emang sudah baik diajak nongkrong dan lain sebagainya,” ucapnya.

Pria tersebut mengungkap beberapa keanehan sebelum Dokter Aziz meninggal akibat kecelakaan moge. Hal itu saat dirinya dalam satu acara yang sama.

“Pas acara di Hotel Aria saya sama temen – temen Harley juga kan, nah semuanya pake baju putih nggak tau firasat atau gimana ya beliau itu pake baju hitam sendiri. Mas Aziz itu sempat ngelamun gitu loh biasanya kan orangnya aktif, bercanda, suka ketawa, tapi kemarin kayak benar – benar diam,” ungkapnya. (*)

Tags:

Leave a Reply