By: Nadhirul
28 January 2020

‘Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia’. Tampaknya potongan lirik dari lagu Laskar Pelangi itu cocok untuk untuk menggambarkan sosok eksekutif produser film Kajeng Kliwon, Wathin Ciptawan.

Lahir di Desa Patas, Singaraja, Bali, darah seni telah mengalir di nadi Wathin. Sejak kecil, ia telah memiliki keinginan untuk bergelut di bidang seni. Tak ayal, jika menjadi seorang eksekutif produser baginya adalah mimpi yang jadi nyata.

Bagaimana tidak? Hidup dari latar belakang keluarga sederhana, membuat Wathin harus sedikit memendam keinginannya itu. Ayah tiga anak itu sudah menjadi pekerja keras sejak umur 10 tahun. 

“Saya SD itu sambil kerja, jualan pisang goreng, jaga billiard. SMP juga bekerja, SMA jaga fotokopi. Bagi saya belajar itu bisa sambil kerja. Tapi dengan itu otomatis kita ada pendidikan sendiri, dan ada bekal,” kata laki-laki 45 tahun itu saat ditemui Nyata di rumahnya, Senin (27/1) kemarin.

eksekutif-produser-kajeng-kliwon-wathin-ciptawan
Foto: Nadhirul/Nyata

Baca juga: Waspadalah! Jangan Sampai Instagram-mu Dibobol Seperti 7 Artis Ini

Perjalanan hidup Wathin tidaklah sepenuhnya mulus. Kesuksesan dan kesejahteraan yang kini diraihnya tak lepas dari usaha dan kerja keras yang telah dilakukannya selama ini. Namun satu hal yang selalu jadi fokus utamanya yaitu selalu berbuat baik.

“Yang penting kita berbuat baik. Ternyata karena kebaikan itu banyak yang nolong saya. Banyak ilmu dateng, karena kita baik sama orang. Bukan karena kepintaran, tetapi karena kebaikan,” kata laki-laki yang kini menetap di Surabaya tersebut.

Prinsip itulah yang mengantarkannya menjadi sosok hebat seperti sekarang. Kini, Wathin telah memimpin sederet perusahaan. Salah satunya adalah PT Indramukti Segara yang bergerak di bidang usaha makanan rakyat.

produser-kajeng-kliwon
Foto: Dok. Pri

Baca juga: Maknyus! 10 Masakan Yuanita Christiani Untuk Suami

Meski harus memiliki tanggung jawab besar sejak di usia muda, anak ke empat dari 10 bersaudara tersebut selalu mengasah bakatnya. Menulis, jadi ‘pelampiasan’ favoritnya. Bahkan saat masih duduk di bangku SMA hingga kuliah, ia kerap mengirimkan puisi-puisinya kepada beberapa media cetak. 

Tags:

Leave a Reply