NYATA MEDIA — Indonesia berhasil mengukir sejarah baru di Olimpiade Kecerdasan Buatan Global. Untuk kali pertama, empat delegasi muda Tanah Air sukses meraih medali dalam ajang International Olympiad in Artificial Intelligence (IOAI) 2025 di China, sebuah kompetisi bergengsi yang diikuti oleh para talenta AI dari seluruh penjuru dunia.
Mereka mengumpulkan tiga perak dan satu perunggu. Salah satunya dari capaian Matthew Hutama Pramana. Dia berhasil menyumbangkan medali perak di katagori individual contest. Mengalahkan 284 peserta dari 49 negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Jerman, Rusia, hingga tuan rumah, China.
Kemenangan itu menjadi kali pertama bagi Matthew di bidang AI.
”Perasaannya senang banget dan bangga. Karena ini merupakan kesempatan sekaligus pengalaman baru bagi saya. Ini juga jadi kemenangan perdana bagi Indonesia di Olimpiade AI, mengingat partisipasi Indonesia di ajang ini baru dimulai tahun ini,” kata Matthew kepada Nyata, belum lama ini.
| Baca Juga: Aktris Goo Hye Sun Kini Jadi CEO, Bikin Inovasi Roll Rambut Lipat
Matthew sebenarnya tidak berencana mengikuti kompetisi tersebut. Fokus utamanya kala itu adalah mengejar impiannya mengikuti olimpiade internasional bidang Informatika.
Setelah berhasil meraih medali emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) Informatika tahun 2023, dia berkesempatan mengikuti pelatnas dan seleknas untuk menjadi tim Indonesia di kancah olimpiade internasional.
Sayangnya, Matthew hanya mencapai tahap dua dan gagal melangkah lebih jauh. Tetapi dia tidak menyerah. Remaja berusia 17 tahun itu lalu mengulang kembali proses seleksi di tahun 2025. Namun kembali gagal di tahap dua. ”Ini tentunya membuat saya cukup kecewa dan merasa agak down,” ujarnya jujur.
Di saat semangat Matthew hampir pupus, kesempatan baru justru datang tak terduga. Melihat potensi dan kemampuan luar biasa Matthew di bidang informatika, Koordinator Pembina IOAI, Musthofa, bersama Head Coach Indonesia National AI Team, Nyoo Steven Christopher Handoko, menawarinya untuk ikut kompetisi AI di China.
| Baca Juga: Keajaiban Tuhan, Alex Simpson Bertahan Hidup Meski Lahir Tanpa Otak
Untuk terpilih menjadi perwakilan Indonesia, Matthew melalui proses seleksi yang ketat. Seleksi awal dimulai pada 17 Mei lalu, melibatkan 20 peserta terbaik. Mereka adalah para peraih medali di ajang OSN Matematika dan Informatika. Dua bidang tersebut saling berkaitan dalam membantu penyelesaian masalah dalam AI.
”Peserta yang ikut itu kebanyakan punya background matematika atau informatika. Jadi ketika seleksi awal, saya nggak tahu apa itu AI. Jadinya saya belajar otodidak dulu lewat Youtube dan ikut course gitu. Di tahap itu semua peserta disuruh mengerjakan soal essay matematika dan coding python,” ungkapnya.
Tags:AI Matthew Hutama Olimpiade Semarang
