NYATA MEDIA — Kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) belakangan menjadi sorotan. Alih-alih meningkatkan gizi siswa, program tersebut justru memicu keracunan massal.
Sejak diluncurkan pada Januari 2025, program MBG tercatat telah menyebabkan ribuan siswa mengalami keracunan di berbagai wilayah Tanah Air.
Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat ada 70 kasus dugaan keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) sampai 25 September 2025. Dari total kasus itu, terdapat 5.914 orang yang terdampak mengalami gejala keracunan.
| Baca Juga : Alasan Nathalie Holscher Jalani Operasi Bariatrik meski Berat Badan Ideal
Berkaca dari hal itu, berikut adalah tips pertolongan pertama saat anak mengalami keracunan makanan.
1. Istirahatkan Tubuh
Dilansir dari WebMD, istirahat merupakan salah satu cara untuk membantu tubuh sembuh dari keracunan makanan.
Dengan tidak melakukan aktivitas fisik, tubuh anak memiliki kesempatan untuk memperbaiki kondisi setelah keracunan.
Waktu istirahat juga membantu orangtua memantau kondisi anak, termasuk apakah gejala membaik atau justru bertambah parah.
| Baca Juga : Gara-Gara Botox, Kelopak Mata Wanita Asal AS ini Menutup Sendiri
2. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh
Selain istirahat, menjaga tubuh tetap terhidrasi juga penting. Dikutip Nyata dari yankes.kemkes.go.id, tubuh akan kehilangan banyak cairan setelah mengalami diare dan muntah akibat dari keracunan makanan.
Oleh karena itu, minum air putih atau larutan elektrolit sangat dianjurkan untuk mencegah dehidrasi.
3. Pilih Makanan Ringan
Setelah kondisi mulai membaik, penderita dapat mengonsumsi makanan ringan berupa bubur, pisang, atau roti.
| Baca Juga : Gaya Maskulin S.Coups SEVENTEEN, Debut Runway di Milan Fashion Week 2025
4. Konsumsi Jahe
Mengonsumsi jahe berguna untuk meredakan mual dan sakit perut. Air jahe memiliki efek menenangkan untuk saluran pencernaan. Selain jahe, keracunan makanan juga bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt.
Mint juga dapat menjadi ramuan yang menurut para praktisi pengobatan tradisional dapat menenangkan perut.
5. Hindari Konsumsi Obat Tanpa Resep Dokter
Salah satu gejala keracunan makanan adalah diare. Kendati demikian, mengonsumsi obat diare ketika keracunan makanan tidak dianjurkan.
Pada saat mengalami keracunan makanan sebaiknya hindari obat antidiare seperti loperamide. Sebab, mengonsumsi obat diare sebenarnya dapat memperparah gejala keracunan.
Selain itu, gejala diare akibat keracunan makanan tidak selalu memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Ini karena antibiotik tidak mengobati keracunan makanan yang disebabkan oleh virus atau parasit.
Apabila gejala tersebut memerlukan pengobatan dengan antibiotik, dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.
Badan Gizi Nasional Keracunan Makan Bergizi Gratis MBG