Tom Holland mengaku mengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan disleksia sejak kecil. Kondisi itu memengaruhi aktivitasnya sehari-hari, terutama saat syuting.
Dalam wawancara terbaru bersama IGN untuk mempromosikan film pendek hasil kolaborasi bersala Lego berjudul ‘Never Stop Playing’, Tom Holland mengatakan kondisi ADHD dan disleksia yang diidapnya berpengaruh pada caranya bekerja, termasuk dalam mengembangkan karakter di layar.
“Saya memiliki ADHD dan disleksia. Kadang-kadang ketika seseorang memberi saya kanvas kosong, itu bisa sedikit menimbulkan tekanan. Terkadang kita menghadapi tantangan-tantangan itu saat mengembangkan karakter,” ujar Holland, dikutip dari People pada Jumat (5/9/2025).
| Baca Juga : Dua Tahun Lagi, Tom Holland Berencana Vakum Akting
Meski begitu, Holland tidak menyerah pada keterbatasannya. Dia selalu mencoba menyalurkan energi positif dengan cara “bermain” layaknya anak kecil agar tetap kreatif.
Baginya, berinteraksi dengan berbagai hal yang mendorong imajinasi dapat menjadi cara terbaik untuk melatih otak agar berpikir di luar kebiasaan.
“Saya pikir semakin sering kita melakukan itu, semakin baik,” ujarnya.
ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi fokus, impuls, dan hiperaktivitas. Nah, bermain memang telah lama dikenal sebagai salah satu pendekatan terapi untuk penderita ADHD.
| Baca Juga : Pernikahan Zendaya dan Tom Holland Tertunda
“Anak-anak berkomunikasi secara metaforis melalui permainan,” kata psikolog anak dr. Carol Brady dikutip dari majalah ADDitude.
Sedangkan, disleksia merupakan ketidakmampuan belajar spesifik bahasa yang menyebabkan kesulitan dalam membaca, mengeja, dan menulis.
Holland sendiri mengaku disleksianya lebih banyak berdampak pada kemampuan mengeja.
Tags:ADHD Spider-Man The Odyssey Tom Holland