By: Farah Yumna
30 August 2025

Nicholas Saputra dan Fedi Nuril kompak meminta Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Listyo Sigit Prabowo, mundur dari jabatannya. Buntut kejadian ojek online (ojol) tewas terlindas mobil taktis Brimob.

Nico, sapaan akrab Nicholas Saputra, melalui akun X (dulunya Twitter) pribadinya pada Jumat (29/8) mengomentari unggahan tentang permintaan maaf Kapolri kepada seluruh keluarga besar ojol.

Aktor berusia 41 tahun itu menyampaikan permintaannya secara tegas. Tidak butuh kalimat panjang. Hanya dua kata. “Mundur pak”.

Cuitan itu didukung Fedi Nuril yang berkomentar, “Nicholas Saputra has enter the arena (Nicholas Saputra memasuki arena). Betul pak, Anda seharusnya mundur”.

| Baca Juga : Deretan Selebriti Indonesia Geram, Driver Ojol Tewas Dilindas Mobil Brimob

Meski sama-sama menyuarakan hal yang sama, menilik di kolom komentar, dua aktor kenamaan Tanah Air itu mendapat respons yang berbeda dari netizen.

Saat Fedi Nuril dipuji-puji karena kembali aktif mengkritik pemerintah seperti yang biasa dia suarakan di akunnya sejak tahun lalu, Nico justru menuai reaksi pro-kontra.

Respons kontra muncul karena dia pernah berperan sebagai polisi di film ‘Sayap Sayap Patah’. Film itu dianggap sebagian orang sebagai sebuah propaganda yang bertujuan untuk membentuk citra positif pada lembaga kepolisian.

Ceritanya diangkat dari peristiwa nyata, tentang kerusuhan tahanan di Lapas Markas Komando Korps Brigade Mobil (Mako Brimob) Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, pada 8-10 Mei 2018.

| Baca Juga : Profil Affan Kurniawan, Driver Ojol yang Dilindas Rantis Brimob

“Lo habis main di film propaganda polisi. Lo mundur juga dari kemunafikan” tulis seorang netizen.

“Kak Nico, besok kalau ada tawaran film jadi parcok (partai cokelat, istilah viral untuk menyebut polisi) atau parjo (partai ijo, istilah viral untuk menyebut TNI) jangan mau lagi kak,” kata netizen lain.

Tags:

Leave a Reply