Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) sekitar pukul 23.20 WIB. Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta membawa 22 kendaraan.

Hingga berita ini ditayangkan (3/7), tim SAR mencatat 34 korban telah ditemukan. Namun, empat di antaranya tewas. Sisanya masih dalam pencarian.

| Baca Juga : Kapal Pesiar Mewah Tenggelam, Puluhan Influencer Diselamatkan

Menurut Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setyabudi, KMP Tunu Pratama Jaya bertolak dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 22.56 WIB.

Berselang 24 menit kemudian, KMP Tunu Pratama Jaya mengirimkan panggilan darurat. Lima belas menit kemudian, petugas Syahbandar melihat lambung kapal terbalik di koordinat –8°09′ S, 114°25′ E.

Dugaan awal menyebut kapal mengalami kebocoran pada ruang mesin yang memicu pemadaman listrik total (blackout).

Tanpa daya dan dihempas gelombang setinggi 2,5 meter, kapal kehilangan keseimbangan lalu karam dalam hitungan menit.

| Baca Juga : Keren! Kapal Robot Buatan Mahasiswa ITS Raih Juara di IRC 2025

“Pada pukul 00.16 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya ketika berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, terdengar informasi di channel 17 untuk KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal,” kata Wahyu.

“Kemudian, pada pukul 00.22 WITA, KM Tunu Pratama Jaya 3888 yang dalam posisi akan mengejar dan membantu KMP Tunu Pratama Jaya menginformasikan ke LPS Gilimanuk bahwa Kapal KMP Tunu Pratama Jaya sudah terbalik dan hanyut ke arah selatan.”

Cuaca buruk menjadi kendala utama pencarian korban. Angin timur daya 25 knot memacu ombak 2–3 meter, mempersulit pencarian visual dari permukaan.

Tags:

Leave a Reply