By: Azharul Hakim
11 June 2025

Spons cuci piring mungkin terlihat sepele, tapi siapa sangka, benda kecil ini bisa jadi sarang bakteri berbahaya kalau tidak digunakan dengan benar.

Dengan tekstur yang lembut dan berpori, spons memang ampuh untuk mengangkat noda membandel di piring dan peralatan dapur. Namun, kelembapan yang tersimpan di dalamnya membuat spons jadi tempat ideal bagi bakteri patogen berkembang biak.

Dilansir dari BobVila, Selasa (10/6/2025), berikut ini tiga kesalahan umum yang sering dilakukan saat memakai spons cuci piring. Yuk, hindari sebelum dapur kamu jadi ladang penyakit!

| Baca Juga : Racikan Kopi Campur Air Kelapa Disebut Kaya Nutrisi

1. Memakai Spons Terlalu Lama

Kesalahan paling umum adalah memakai spons sampai bentuknya tak karuan dan bau tak sedap muncul. Kalau kamu masih melakukannya, saatnya ubah kebiasaan ini.

Sebuah studi dalam Journal of Microorganisms tahun 2020 menunjukkan bahwa membersihkan spons poliuretan dalam microwave dua hingga tiga kali seminggu bisa mengurangi jumlah mikroorganisme secara signifikan.

Tips: Ganti spons minimal setiap 1-2 minggu dan rutin disterilkan—bisa dengan cara direbus, dikeringkan di microwave (dalam kondisi lembap), atau dicuci dengan air panas.

| Baca Juga : Viral! Anak Kos Meninggal Karena Asam Lambung, Ubah Kebiasaan Buruk Ini

2. Menyimpan Spons di Tempat Lembap

Usai mencuci piring, sebagian orang cenderung menaruh spons sembarangan. Seperti di sudut bak cuci piring, wadah tertutup, atau tempat yang masih basah.

Padahal, kondisi lembap justru membuat spons jadi media ideal pertumbuhan bakteri. Bakteri butuh air dan nutrisi untuk berkembang, dan spons basah memberikannya secara cuma-cuma.

Tags:

Leave a Reply