By: Kurniawan
2 June 2025

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Museum Prajurit Terakota dinasti Qin di Xi’an, Tiongkok. Dilaporkan, ada seorang wisatawan melompati pembatas dan merusak beberapa koleksi dari 8.099 patung terakota berbentuk tokoh prajurit dan kuda dengan ukuran asli.

Sebagian patung prajurit berusia lebih dari 2.000 tahun itu rusak. Kejadian ini memicu kemarahan publik dan menimbulkan pertanyaan serius tentang perlindungan warisan budaya dunia tersebut.

Menurut laporan yang dilansir dari laman Daily Mail pada Senin (2/6/2025), wisatawan berusia 30 tahun tersebut nekat melompati pagar pembatas dan jaring pelindung di museum tersebut, pada Jumat (30/5) lalu.

| Baca Juga: Ikut ‘Run It Straight Challenge’, Remaja di Selandia Baru Tewas

Wisatawan yang diidentifikasi hanya dengan nama belakangnya Sun itu mendekati patung prajurit terakota. Dalam aksinya, ia tidak hanya mengambil foto selfie, tetapi juga menyebabkan kerusakan pada patung tersebut.

Dia dilaporkan mendorong dan menarik patung-patung yang tak ternilai harganya itu, yang mengakibatkan kerusakan pada dua patung prajurit terakota.

Pihak berwenang setempat segera menangkap pelaku dan menyelidiki motif di balik tindakan nekat tersebut. Menurut mereka, Sun menderita penyakit mental. Meski begitu, penyelidikan tetap dilakukan pasca insiden tersebut.

Insiden itu memicu kemarahan di kalangan masyarakat Tiongkok dan internasional. Banyak yang mengecam tindakan tidak bertanggung jawab tersebut dan menyerukan perlindungan lebih ketat terhadap situs-situs bersejarah.

Pemerintah Tiongkok menyatakan akan meningkatkan keamanan di lokasi-lokasi bersejarah dan mengedukasi publik tentang pentingnya menjaga warisan budaya.

| Baca Juga: Elon Musk Muncul dengan Mata Lebam di Gedung Putih, Ini Penyebabnya

Patung prajurit terakota adalah bagian dari kompleks makam Kaisar Qin Shi Huang dan dianggap sebagai salah satu penemuan arkeologi terpenting di dunia.

Kerusakan pada artefak ini tidak hanya merugikan secara material tetapi juga menghilangkan bagian dari sejarah yang tak ternilai.

Tags:

Leave a Reply