Beyonce harus kembali menghadapi kasus hukum tak lama setelah suaminya, Jay-Z, lepas dari kasus pemerkosaan. Label rekamannya, Parkwood Entertainment, digugat atas pelanggaran hak cipta oleh seniman, Melvin Moore.
Pria yang juga dikenal sebagai 4Rest (Forest) mengeklaim karyanya digunakan tanpa izin dalam sejumlah lagu milik Chloe Bailey, penyanyi yang tergabung dalam label rekaman tersebut.
Moore mengajukan gugatan di New York pada Kamis (20/2/2025) lalu. Berdasarkan dokumen gugatan di pengadilan yang diperoleh Daily Mail, Moore menuduh Bailey melakukan penipuan hingga pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta Digital Millenium (DMCA.
| Baca Juga : Jay-Z dan Beyonce Diancam Dibunuh Imbas Gugatan Pemerkosaan
Hal itu terkait dengan karyanya pada tiga lagu yang muncul di proyek Bailey tahun 2024, yakni ‘Favorite,’ ‘Same Lingerie’ dan ‘Might as Well’.
“Secara khusus, lirik dan narasinya berasal dari situasi yang intim dan nyata, yang mencerminkan hubungan, emosi, dan perjuangan pribadi (Moore),” bunyi pengaduan tersebut.
Dalam kasus ini, Moore menuntut ganti rugi sebesar USD5 juta (Rp244,5 miliar) untuk setiap lagu. Selain itu, dia meminta persidangan juri dan meminta ganti rugi hukum hingga USD150.000 (Rp2,4 miliar) per pelanggaran dan USD25.000 (Rp407 juta) per pelanggaran DMCA.
Berdasarkan keterangan seorang sumber kepada DailyMail, Beyonce sangat marah karena hal tersebut.
| Baca Juga : Jay-Z Terbebas dari Tuduhan Pemerkosaan Anak 13 Tahun
“Beyonce sangat marah karena sudah sejauh ini. Gugatan ini merupakan penghinaan bagi semua pihak yang terlibat,” kata sumber tersebut.
Sumber itu juga mengeklaim bahwa komunikasi antara Bailey dan Parkwood Entertainment telah rusak pada satu pekan sebelum Moore mengajukan gugatan.
Beyonce sendiri ingin menghindari gugatan, mengingat dampak negatif imbas Jay-Z yang terjerat kasus pemerkosaan.
Tags:Beyonce Beyonce dan Jay-Z Beyonce digugat label Beyonce