Kasus bullying kembali terjadi. Kali ini dialami FAA (12), siswa SDN di daerah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Kepada ibunya, FAA mengaku sering diolok-olok oleh teman-temannya. Mulai dibilang anak mama, hingga dianggap sok kegandengan.
“Sebelum yang paling parah, sering diolok-olok ‘anak mama’, ‘sok kegantengan gitu,” ujar Diana, ibunda FAA. “Kebetulan anak saya sering maju ke depan kelas dan akif dalam berbagai kegiatan,” lanjutnya.
Parahnya, teman-teman FAA tak hanya mem-bully-nya secara verbal, tapi juga menyerang fisik. Ini terjadi Februari lalu. Saat itu FAA hendak membeli jajanan di depan sekolah. Namun seorang teman, tiba-tiba menjegal saat ia berjalan di koridor kelas.
Kala itu, FAA langsung jatuh tersungkur dan kakinya memar. Meski lukanya tak parah, namun FAA menjerit kesakitan. Ditambah tiga hari setelahnya, dia tak masuk sekolah karena kondisinya tersebut.
| Baca Juga: 12 Tahun Jadi Korban Bullying, YouTuber Korea Tewas Bunuh Diri

Sebagai ibu, Diana sangat terkejut dengan apa yang dialami anaknya. Sebab selama bersekolah, FAA tak pernah menceritakan perlakuan teman-temannya kepada dirinya. “Dia nggak pernah cerita kalau pernah di-bully. Kasihan,” katanya.
Namun, Diana juga harus cepat tanggap mengatasi kondisi FAA. Saat itu juga, dia membawa sang putra ke rumah sakit setempat. Setelah dilakukan rontgen dan MRI pada Maret lalu. “Dirontgen lalu dirujuk ke MRI, dan didiagnosa terjadi infeksi dalam. Itu tahunya pada akhir Maret karena lama prosesnya, kami juga berusaha obati dulu,” ungkap Diana.
Berbagai upaya pengobatan dilakukan pihak keluarga untuk kesembuhan putranya, tetapi kondisi FAA ternyata makin memburuk. Hingga pada Agustus lalu, dokter menyatakan FAA mengalami kanker tulang. Sementara luka akibat dijegal itu memperburuk kondisinya, yakni berakibat terjadinya perdarahan dalam pada kakinya.
| Baca Juga: Parah! Adegan Bullying di Drama The Glory, Ternyata Diangkat dari Kisah Nyata
Parahnya, hal itu ikut memicu aktifnya kanker tulang dan sudah menyebar ke beberapa titik. Sehingga dokter menyarankan kakinya untuk diamputasi.
Merespon kasus ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengirim perwakilan menjenguk F di Rumah Sakit Kanker Dharmais. “Tim kami sudah menjenguk korban di rumah sakit dan bertemu dengan orang tuanya,” ujar Nahar, Deputi Bidang PPPA.
Tags:bullying diamputasi Siswa SD