By: Fatiah Ika
21 July 2023

Semakin tinggi pohon menjulang, semakin kencang angin menghempas, pepatah itu kini nampaknya cocok disematkan pada boygrup BTS. Menjadi idol paling terkenal di dunia saat ini membuat grup yang beranggotakan Jimin, Suga, RM, V, Jungkook, Jin, dan J-Hope itu mendapat banyak sorotan.

Memiliki banyak basis penggemar dari seluruh dunia, tak membuat BTS bersih dari ocehan para anti fans. Seperti halnya baru-baru ini, Jungkook dan Jimin BTS mendapatkan komentar kasar berbau xenofobia (didefinisikan sebagai ketakutan atau kebencian terhadap orang asing atau apapun yang dianggap aneh dan belum dikenali) dari seorang kapten yang mengemudikan kapal pesiar.

Setelah Jungkook sukses merilis single solo beserta video klip “SEVEN” beberapa waktu lalu. Maknae BTS itu memiliki jadwal untuk melakukan perjalanan ke AS untuk mempromosikan single barunya. Namun sayangnya, konser musim panas Good Morning America (GMA) di mana Jungkook akan tampil telah ditunda. Sebab seorang mayat ditemukan di perairan dekat konser tersebut.

|Baca Juga: Hoax! Aktor Kanada yang Meninggal Usai Oplas Mirip Jimin ‘BTS’ Ternyata Tidak Ada

Tak sendirian, dalam konser itu Jungkook juga ditemani oleh Jimin untuk terlebih dahulu bergabung dengan pembawa acara GMA. Setelah itu, mereka berniat untuk menghabiskan waktu santai dalam perjalanan perahu menuju New York. Sementara jadwalnya dirahasiakan, sebuah video pendek bocor ke media sosial yang berisi suara kapten kapal tersebut tengah membuat komentar kasar dan xenofobia tentang mereka.

“Pria yang bertanggung jawab… dia berkata, ‘Kalian harus menyimpan ponsel kalian, jangan banyak bicara dalam bahasa Inggris.’ Saya berkata, ‘Dengar, bro, mereka naik perahuku, bukan sebaliknya, pemain’,” jelas pria tersebut.

|Baca Juga: Big Hit Umumkan Album Solo Jimin ‘BTS’. Catat Tanggal Rilisnya!

Sang kapten kemudian membagikan video itu melalui Instagram Stories-nya, dan langsung membuat ARMY geram. Mereka mengirimkan laporan kepada BIGHIT MUSIC untuk segera mengambil tindakan hukum kepada sang kapten karena menyerang privasi artis dan membuat komentar xenophobia.

Tak sampai di situ saja, ARMY juga memboikot perusahaan perahu pesiar itu. Sampai-sampai perusahaan harus menghapus situs webnya. Dan akun media sosial perusahaan sekaligus sang kapten langsung menghilang.

Kini, penggemar tengah menunggu klarifikasi dari perusahaan yacht dan tindakan dari HYBE terkait kasus pelanggaran privasi ini.

Tags:

Leave a Reply