YouTuber Ida Bagus Ngurah Parthayana atau yang dikenal dengan Turah Parthayana bisa jadi sudah tak asing di telinga publik. Pria berusia 25 tahun ini sempat viral setelah mengunggah konten mengenai kehidupannya sebagai mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Tomsk, Rusia.
Selain membuat konten YouTube yang edukatif, Turah Parthayana kini juga disibukkan dengan memproduksi film dokumenter. Setidaknya ia sudah membuat dua film dokumenter. Yaitu tentang kasta bersama dengan content creator lain yakni Jerhemy Owen.
Uniknya waktu pembuatan dokumenter kasta, sistem kasta di Bali masih sangat sensitif, belum ada yang membahas mengenai hal tersebut. Turah menjadi salah satu content creator pertama yang berani membahas hal tersebut dan berkolaborasi dengan salah satu Lembaga PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia). Sedangkan untuk Jerhemy Owen, dokumenter yang dibahas adalah tentang project-nya dalam pembersihan Sungai Ciliwung.
“Selanjutnya akan ada upcoming project dokumenter mengenai aku yang melakukan volunteering ke Lembata, NTT untuk membantu membangun sekolah. Ada juga dokumenter tentang bagaimana orang Jepang tinggal di Indonesia, yang melibatkan Yusuke dan Tomo,” jelas Turah Parthayana kepada media di Jakarta, Sabtu (15/7).
|Baca Juga: Film Turah Mewakili Indonesia di Academy Awards 2018


Pria asal Bali ini, memang begitu tertarik dengan film dokumenter. Sebab sebuah film dokumenter bisa menggambarkan keresahan tertentu. Selain itu juga bisa menjadi sebuah pembelajaran bagi masa depan. Alih-alih berbasis teks dan berbentuk buku, baginya, output video itu jauh lebih menarik dan mudah dipahami oleh audience.
“Aku punya idealis sendiri dalam cinematography. Menurut aku, dokumenter bisa menggambarkan keresahan dan behind the story dari sebuah kehidupan. Dokumenter bagi aku adalah sebuah dokumentasi atas keresahan yang sudah terjadi,” terang Turah yang menyukai film dokumenter ‘Tinder Swindler’.
Turah menjelaskan langkah pertama dalam membuat film dokumentasi adalah harus memiliki tema atau poin apa yang akan diangkat. Selanjutnya harus diperkuat informasi apa saja yang mau dikemas dan ditunjukin ke audience.
“Jangan lupa untuk mempersiapkan pertanyaan yang mau diajukan ke narasumber. Bagaimana pertanyaan dijawab, juga menentukan hasil dari sebuah dokumenter yang di produce,” terangnya.

film dokumenter Turah Turah Parthayana