Depresi selama ini disebut sebagai penyebab seseorang bunuh diri. Tekanan tinggi, lingkungan yang tidak mendukung serta ketiadaan teman untuk berbagi menjadi beberapa penyebabnya. Lantas apa sih sebenarnya depresi itu? Dan bagaimana gejala depresi?
Dikatakan dr. Damba Bestari, Sp.KJ, depresi merupakan kondisi medis di mana penderitanya mengalami gangguan perasaan yang dapat membuatnya sedih. Hingga berdampak negatif terhadap pikiran, tindakan dan kesehatan mental.
”Gejala utamanya sering disebut 3A, yaitu afek depresi atau kecenderungan merasa sedih, anhedonia atau kehilangan minat dan kegembiraan serta anenergi yaitu berkurangnya energi serta menurunnya aktivitas,” papar Damba yang ditemui di Sutorejo Prima Utara Surabaya.

| Baca juga: 7 Seleb Ungkap Soal Kondisi Mentalnya yang Jauh Dari Kata Sehat
Orang yang mengalami afek depresi akan terlihat lebih sedih dan kosong. Kesedihan itu timbul akibat reflek dari suatu keadaan yang muncul saat itu juga kemudian hilang secara perlahan. Namun perasaan itu akan berulang.
Jika sudah sampai pada tahap anhedonia, penderita akan terlihat lebih murung dan senang menyendiri. Selain itu, ia juga akan kehilangan minat dan kegembiraan dalam hidupnya.
”Misalnya yang dulu suka berenang, sekarang tidak lagi,” ujarnya.
Sedangkan pada tahap anenergia, penderita akan merasa tidak berenergi dan lemas. Tak hanya itu, mereka juga akan mengalami gelisah dan gangguan tidur.
Harus Konsultasi!

Jika gejala-gejala itu terus berulang dalam rentan waktu 2-3 minggu, penderita perlu berkonsultasi ke ahli, bisa ke psikolog ataupun psikiater. Kedua ahli kejiwaan itu dapat membantu mengatasi gangguan.
Tags:Depresi Kesehatan Mental Mental Health