Hillary Clinton boleh saja gagal dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016 lalu. Namun, hal tersebut tak menyurutkan semangat perempuan 73 tahun itu untuk mewujudkan mimpinya yang lain, yakni sebagai penulis novel. Kini, Hillary Clinton tengah sibuk menulis novel terbarunya.
Hillary berkolaborasi dengan sahabatnya yang juga penulis novel terkenal, Louise Penny. Keduanya merilis novel thriller politik bertajuk State of Terror.
Istri Bill Clinton itu pun sangat bersemangat untuk menggarap novel ini. Apalagi Hillary juga begitu mengidolakan Louise sejak lama. Perempuan yang pernah menjabat sebagai sekretaris negara itu bahkan sudah membaca semua novel Louise.
“Menulis cerita thriller dengan Louise adalah mimpi jadi nyata. Aku begitu menikmati setiap buku dan karakter yang ditulisnya. Begitu juga dengan pertemanan kami,” ujar Hillary Clinton seperti dilansir dari The New York Times.
| Baca juga: Hillary Clinton Kirim Dukungan Usai Meghan Markle Diserang
Louise Penny terkenal handal dalam menulis cerita-cerita bergenre thriller misteri. Novel-novelnya kebanyakan bercerita tentang misteri pembunuhan yang rumit di sebuah kota kecil di Kanada. Hillary sudah tak sabar untuk menggabungkan pengalamannya sebagai politisi dengan kemampuan Louise dalam menulis cerita thriller.
“Sekarang kami menggabungkan pengalaman untuk menjelajahi dunia diplomasi dan pengkhianatan yang kompleks,” imbuh Hillary.
Senada dengan Hillary, Louise juga begitu bersemangat untuk berkolaborasi dengan sahabatnya itu. Bahkan, Louise langsung menyetujui tawaran untuk menulis novel bersama Hillary Clinton tanpa pikir panjang.
“Ketika ada tawaran untuk menulis novel thriller bersama teman saya, Hillary, aku langsung mengiyakan,” cerita Louise.
| Baca juga: 6 Fakta Kamala Harris, Wanita Keturunan India Jadi Wapres AS
Penulis yang pernah menyabet penghargaan Agatha Award 2008 tersebut menceritakan ide di balik pembuatan novel State of Terror, yang rencananya akan terbit pada Oktober mendatang itu. Kala itu, Louise bertanya pada Hillary soal mimpi terburuknya saat menjadi sekretaris negara. State of Terror alias gelombang serangan teroris yang mengancam stabilitas negara jadi jawabannya.
“Sebelum kami memulainya, kami sempat berbincang soal pengalamannya sebagai sekretaris negara. Aku bertanya, ‘Apa mimpi terburukmu sebagai saat menjadi sekretaris negara?’ State of Terror jadi jawabannya,” kata Louise. (*)
Tags:Hillary Clinton