
TERKEJUT: Sutrisno, pemilik toren air yang didalamnya ditemukan mayat. (Foto: Irfan/Nyata)
Beruntung bagi keluarga, Sutrisno dan keluarga tidak mengonsumsi air tersebut untuk minum. Hal tersebut karena menurutnya, air yang ia miliki memang tidak layak minum dan membeli air tersendiri untuk dikonsumsi.
“Kita pakai konsumsi buat nyuci, mandi, tapi konsumsi air minum tidak karena kita beli air sendiri karena di sini airnya kan jelek ya (tidak dapat dikonsumsi),” ucapnya.
Di hari Senin sore itulah terjadi puncak dari insiden penemuan mayat tersebut. Setelah air menjadi makin kurang sedap dicium, bahkan Sutrisno spesifik mengatakan bahwa itu adalah bau bangkai.
Hingga pada sekitar pukul 17.30 WIB, mertua dari Sutrisno, Abu Suud (60) menghampiri rumah menantunya tersebut.
“Katanya airnya bau?” kata Mertua Sutrisno, “iya pak, bau bangke” jawab Sutrisno saat itu.
| Baca Juga: Papua Nugini Longsor, 2.000 Orang Terkubur Hidup-hidup
Tidak berselang lama, Sutrisno dan mertuanya masuk ke dalam kamar mandi kediaman Sutrisno. Sutrisno yang sebelumnya sudah mengetahui kondisi airnya tersebut, mencoba memastikan kondisi airnya tersebut bersama mertuanya.
Dia mencium aroma air tersebut dan mengatakan kepada mertuanya bahwa airnya masih berbau bangke. Mertuanya yang juga ingin memastikan kondisi air di rumah anak dan menantunya tersebut, mencium aroma air di sana dan mengatakan “oh iya, ini bau bagke” katanya.
Bau anyir tersebut kemudian memaksa Sutrisno dan mertuanya untuk melihat kondisi toren yang sebelumnya dia acuhi. Dia yang menjadi orang pertama yang naik kemudian melihat isi dalam toren dari celah yang dia buat sebesar 17 centimeter.
Di sinilah Sutrisno melihat sebuah bangkai yang tidak sesuai dengan ekspektasi awalnya, dia melihat bangkai sebesar bantal.
| Baca Juga: Suami Bunuh Istri Lalu Dimutilasi, Dagingnya Ditawarkan ke Warga
“Saya naik Toren, saya buka tuh, saya melihat ada bangke bau sebesar bantal. Terus saya bilang, “pak itu ada bangkai” tapi bangkai yang bukan saya curigai sebelumnya” paparnya.
“Saya curiganya kan bangkai cicak atau hewan, terus ke bilang ke bapak “segede bantal pak”,” sambutnya.
“Lalu bapak saya ke atas mastiin, “oiya ini mah bangke atau jasad orang Tris”,” kata Sutrisno kembali.
Bukan tanpa sebab mertua Sutrisno mengatakan bahwa benda yang benar dia lihat adalah jenazah seseorang. Di penglihatannya yang juga dikonfirmasi Sutrisno, dia melihat terdapat nanah di sana. Tidak hanya itu terdapat juga tato dan bagian rambut yang terlihat di toren tersebut.
“Karena di sana ada nanah, ada tato, terus telinganya kelihatan sama rambut. Bapak ngeliat, terus saya bilang, “turun pak, turun pak”,” kata Sutrisno dalam situasi yang kian mencekam.
| Baca Juga: Sosok Marista Rita Sinaga, WNI Tewas saat Mendaki Gunung Everest
Setelah ditemukannya tersebut, Sutrisno langsung melaporkan apa yang dia lihat dan dia ketahui tersebut kepada ketua RW setempat. Setelah menemui RW, ia menemui ketua RT di lingkungan tempat dia tinggal.
“Masih ngamatin, dipastikan jasad manusia saya langsung lari ke tempat pak RW dan ketemu pak RW dulu baru ketemu pak RT” paparnya menceritakan situasi tersebut.
“Saya laporan, kemudian pak RT datang sama saya. Lalu ya saya laporan ke pihak polisi,” ucapnya. (*)
Tags:Kronologi Mayat di Toren Air Mayat dalam Toren Air Mayat Toren Mayat Toren Pondok Aren Penemuan mayat Penemuan Mayat di Toren Air